Menyambut Konser Sinestesia, Efek Rumah Kaca Rilis Unduh Gratis Album Sinestesia

11.01.16

Menyambut Konser Sinestesia, Efek Rumah Kaca Rilis Unduh Gratis Album Sinestesia

by Muhammad Hilmi

 

Tahun 2015 ditutup dengan perasaan lega bagi penggemar grup musik Efek Rumah Kaca, setelah penantian selama 7 tahun, akhirnya album ketiga rilis juga. Berjudul “Sinestesia”, di album ini Efek Rumah Kaca menjelajahi sekaligus mengajak pendengarnya untuk masuk di area baru, musik yang lebih kompleks secara dinamika dan instrumentasi, serta durasi yang dua sampai tiga kali lebih panjang daripada durasi lagu Efek Rumah Kaca yang lalu-lalu. Dan meski dirilis di minggu terakhir bulan Desember, album ini langsung menjadi bagian dari list album terbaik pilihan banyak kalangan, terakhir, Majalah Tempo memilih album ini sebagai album lokal terbaik 2015.

Untuk merayakan sekaligus menandai rilis album ketiga ini, Efek Rumah Kaca menggelar Konser Sinestesia di Teater Besar Taman Ismail Marzuki. Menariknya, untuk menyambut gelaran besar ini, Efek Rumah Kaca merilis pula unduh gratis album yang baru berusia mingguan di pasaran ini melalui website efekrumahkaca.net. Sebuah tradisi yang mereka terus lakukan dari album pertama, kedua, pula di album Pandai Besi. Simak rilis pers lengkapnya berikut, dan dengar/unduh album Sinestesia mereka melalui tautan di bawah.

Hola teman teman semua,

Akhirnya, setelah 7 tahun tanpa album baru, kami berhasil menyelesaikan album ketiga kami yang berjudul Sinestesia. Album yang proses pembuatannya sangat melelahkan. Semoga kalian tidak lelah ketika mendengarkannya. Beban berat yang menggantung, yang terbawa ke mana-mana, tiba-tiba hilang. Lega. Pada tanggal 18 Desember 2015 versi digitalnya sudah mulai bisa diunduh, sedangkan rilisan fisiknya pertama kali dijual pada tanggal 21 Desember 2015. Paling tidak janji kami merilis album di tahun 2015 terpenuhi, setelah bertahun-tahun ingkar janji.

Dua album Efek Rumah Kaca terdahulu, selalu kami rancang terlebih dahulu di studio latihan, kemudian dimasak dan diberi bumbu penyedap di studio rekaman. Album Sinestesia berbeda. Ia langsung masuk studio rekaman tanpa melalui pematangan konsep di studio latihan. Penyebabnya mungkin karena kami sudah mulai jarang berkumpul untuk sekedar ngobrol tak ada juntrungan (namun biasanya dari sini timbul ide-ide nakal) karena sudah berkeluarga, Adrian menurun kesehatannya dan jadwal panggung yang lumayan merayap.

Akhirnya, pada awal pengerjaan album Sinestesia, sering kali kami masuk studio rekaman hanya berbekal sketsa musik, biasanya gitar dan nada humming, dan biasanya berakhir tanpa arah yang jelas hendak dibawa ke mana musik yang sedang direkam. Seingat kami, hanya lagu putih yang sempat kami latih di studio, di medio 2009, karena kesehatan Adrian yang masih memungkinkan untuk melakukannya. Itupun hanya bagian musiknya saja, tanpa nada vokal. Selebihnya, pola kerja kami sepertinya mirip dengan seniman kolase, bongkar pasang nada dan instrumen dilakukan langsung di studio rekaman.

Karena itulah, menampilkan lagu-lagu dalam Album Sinestesia ini, yang belum pernah sekalipun secara lengkap kami mainkan, merupakan tantangan bagi kami. Dan momen ini kami tindak lanjuti dengan mengadakan konser yang bertajuk Konser Sinestesia, dengan harapan, paling tidak sebelum kami kembali vakum untuk urusan keluarga, kami pernah berusaha untuk membawakan lagu-lagu tersebut mendekati aslinya.

Konser ini sendiri akan dibagi menjadi dua segmen. Di segmen pertama, kami akan membawakan lagu-lagu kami dari album terdahulu dalam format orkestra, dengan bantuan Alvin Witarsa dkk, seperti yang sudah kami lakukan pada konser kami di Bandung. Kami menambahkan beberapa lagu, sehingga sesi orkestra ini tetap layak untuk dinikmati. Selanjutnya pada segmen kedua, kami akan membawakan semua lagu dari album terbaru kami. Konser ini akan memakan waktu kurang lebih 2,5 jam.

Ketika tulisan ini dibuat, tiket konser yang cukup mahal karena penyelenggaraan konser yang bisa dikatakan tanpa sponsor ini, telah habis terjual. Kekhawatiran tentang bagaimana harus menutup biaya produksi konser paling tidak hampir terpecahkan, walau belum sepenuhnya. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih banyak kepada para calon penonton atas antusiasme dan apresiasinya. Kepada teman-teman yang tidak mendapatkan tiket karena kehabisan atau harganya kemahalan, semoga di lain waktu kami bisa mengadakan konser dengan konsep yang lebih bagus, kapasitas gedung yang mampu menampung lebih banyak penonton dan tentunya dengan harga yang lebih terjangkau.

Pada konser kali ini, kami bekerja sama dengan Irwan Ahmett atau biasa dipanggil Iwang sebagai Art Director. Iwang merupakan seniman yang karya-karyanya selalu kami kagumi karena selain konseptual, ia juga kerap mengajak publik untuk terlibat dalam proses berkeseniannya. Iwang akan menginterpretasikan Sinestesia menurut caranya sendiri, yang seringkali mengejutkan dan segar.

Bagi teman-teman yang belum sempat mendengarkan album Sinestesia, mulai hari ini seluruh lagunya bisa diunduh gratis di website kami www.efekrumahkaca.net. Bagi yang akan menonton konser, semoga dengan mendengarkan materi album ini terlebih dahulu, akan bisa menikmati konser dengan lebih santai, tanpa harus mengerutkan kening untuk mencerna lagu. Dan yang terakhir, semoga konser ini mengena di hati calon penonton.

Sampai jumpa di Teater Besar Jakarta.

Efek Rumah Kacawhiteboardjournal, logo