BUTTERFLY DREAM

15.10.16

BUTTERFLY DREAM

by Febrina Anindita

 

Pertama kali ditampilkan tanpa judul di Butterfly Pavilion, Niigata, Japan, pada 2009, Butterfly Dream adalah sebuah teater nirkata. Sang aktor, Takuzo Kubikukuri, telah menggantung lehernya dengan tali pada sebuah pohon di halaman rumahnya beberapa kali dalam sehari selama 20 tahun terakhir. Kendati demikian, aksi ini jauh dari kesan mati yang terkait dengan “gantung diri”. Ini lebih kepada ketulusan dalam menghadapi hidup. Tubuh yang tergantung itu melayang di angkasa, sesekali kembali ke bumi, kadang jatuh, kadang pula mengepak laksana rama-rama. Ia bukanlah ekspresi untuk dipertontonkan. Ia menyiratkan kedalaman hidup, yang berlawanan dengan maut, ditampilkan oleh seorang pencari yang menjelajahi sensasi tak bernama antara sakit dan ekstase.

15-16 Oktober 2016
16:00

Tiket bisa dibeli di siniwhiteboardjournal, logo