Places to Go: Santong Kuotieh 68

Culinary
14.07.18

Places to Go: Santong Kuotieh 68

Santong Kuotieh 68 ini adalah salah satu yang pertama di area kuliner Glodok yang penuh dengan sudut kuliner tersembunyi.

by Emma Primastiwi

 

Foto: Moses Sihombing

WHERE

Terletak di lokasi yang sama dari tahun 1968, Santong Kuotieh 68 tetap kokoh di antara area yang selalu berubah. Dikelilingi oleh kedai makanan lainnya; termasuk tempat makan Gang Gloria yang cukup legendaris, Santong Kuotieh 68 ini adalah salah satu yang pertama di area kuliner Glodok yang penuh dengan sudut kuliner tersembunyi.

WHY

Karena Santong Kuotieh 68 ini adalah restoran milik keluarga dan masih dimiliki oleh keluarga yang sama. Walau lingkungan dan atmosfer dalam restoran ini bisa dibilang sederhana, ada nuansa ramah dan homey yang tak bisa dideskripsikan. Pelayan-pelayan di sana juga sangat informatif dan semangat untuk membantu memberitahu bagaimana cara meracik saus yang paling enak. Walau mempunyai resep yang sama dari tahun 68, kualitas rasa makanan yang dicoba tidak kuno sama sekali. Justru, karena segala sejarah yang dimiliki oleh Santong Kuotieh 68, tempat ini jadi merupakan salah satu tempat yang patut dikunjungi.

WHAT

Menu yang paling terkenal di sini adalah Kuotieh Goreng berisi racikan daging babi dan sayuran, diselimuti kulit adonan kenyal nan lembut. Selain kuotieh goreng, terdapat juga Swikiaw Rebus yang secara dasar merupakan versi rebus dari kuotieh goreng. Namun, swikiaw rebus ini mempunyai perbedaan rasa yang tidak signifikan, namun cukup jelas ketika dilahap berkat adanya rasa pedas yang mirip dengan lobak pedas atau wasabi. Untuk Rp 45.000, para pengunjung dapat menyantap 10 buah kuotieh atau swikiaw.

Walau kedai ini terkenal berkat kuotieh dan swikiawnya, namun bagi pengunjung yang ingin makan berat, ada juga pilihan lain seperti Nasi Campur Babi dan makanan Cina-Indonesia lainnya seperti Mie Ayam serta aneka Babi Panggang.

Santong Kuotieh 68

Jl. Pancoran No.3, RT.1/RW.6, Kota Tua,
Pinangsia, Tamansari, Kota
Jakarta Baratwhiteboardjournal, logo