Mengenal Sunmantra

26.08.16

Mengenal Sunmantra

by Febrina Anindita

 

Foto: Dok. Sunmantra Official

Sebuah band berisi dua orang; Bernardus Fritz Adinugroho dan Jonathan Pardede, yang memiliki ketertarikan dalam musik elektronik ini sudah menjajal beberapa panggung di ibu kota. Melihat gerak geriknya yang lowkey, bukan berarti performa Sunmantra patut dipertanyakan. Melayangkan kekaguman atas aransemen yang mereka buat, bisa jadi salah satu bentuk apresiasi musik, namun rasanya menggerakkan tubuh sembari menikmati alunan dentum dansa menjadi pilihan terbaik. Kami mendapat kesempatan untuk mengetahui latar belakang atas berdirinya Sunmantra dengan berbincang bersama Bernardus Fritz Adinugroho.

Apa latar belakang kalian untuk memilih musik elektronik sebagai jenis musik yang diusung Sunmantra?
Intinya karena kami mau buat sesuatu yang belum pernah dilakukan. Dulu, kami tergabung dalam Black Mustangs yang notabene guitar-driven band. Setelah vakum, akhirnya saya dan Jojo memutuskan untuk buat sesuatu yang fresh, itulah yang membuat kami memilih jenis musik ini, selain memang kami berdua lagi mengulik musik elektronik.

Apa konsep yang sebenarnya kalian tampilkan sebagai unit? Apakah duo atau kolektif?
Sebenarnya Sunmantra itu sampai sekarang adalah duo, cuma lebih fluid. Ke depannya, kami tidak menutup kemungkinan juga untuk berkembang ke area yang lebih kolektif, karena kami selalu ingin buat sesuatu yang fresh untuk membantu proses kreatif kami.

Ada nuansa acid house dalam musik kalian, dari mana pengaruh musik yang didapat ketika meracik karakter Sunmantra?
Banyak hal yang mempengaruhi kami, karena kami banyak medengarkan musik techno, acid house dan deep house. Nah, dari ketiga genre itu, kami campur terus dan jadilah musik Sunmantra, dan juga belakangan ini kami lagi banyak menonton film sci-fi dan giallo, mood lagunya kami ambil dari genre tersebut.

Apa yang ingin ditangkap melalui musik yang kalian buat? Bagaimana dengan konsep lagu, apakah mayoritas hadir secara instrumental?
EP selanjutnya, kami akan lebih instrumental. Karena tanpa vokal, yang kami mau capture adalah mood atau feel dari karakter instrumen yang kami pakai.

Apa eksperimen yang kalian cari dari Sunmantra?
Sebenarnya kami lebih eksperimen ke arah sound. Kami lagi banyak merekam ulang aransemen yang sudah jadi, agar karakter suaranya sesuai dengan apa yang kami inginkan.

whiteboardjournal, logo