Quick Review: Blue Valentine

Film
05.03.18

Quick Review: Blue Valentine

“Blue Valentine” yang disutradai Derek Cianfrance menyuguhkan penonton berbagai perumpamaan masalah yang muncul dalam setiap fase hubungan.

by Febrina Anindita

 

Teks: Anindita Salsabila
Foto: IMDb

Dalam hidup, proses pendewasaan dilakukan setiap saat. Tidak hanya secara individual, pasangan pun ikut melalui proses-proses tersebut. “Blue Valentine” yang disutradai Derek Cianfrance menyuguhkan penonton berbagai perumpamaan masalah yang muncul dalam setiap fase hubungan. Penekanan yang dilakukan sang sutradara pada fase downhill sebuah hubungan yang diisi oleh pertengkaran berujungkan perasaan hampa digambarkan dalam beberapa scene tanpa dialog. Efek suara dan latar musik pun tampak dihilangkan pula agar memberikan kesan yang merepresentasikan emosi campur aduk para tokoh secara lebih intense atau sepenuhnya sebagai sebuah simbol dari kehampaan yang mereka rasakan.

Konsep abstrak namun realistis yang disajikan oleh Cianfrance mampu membuat penonton memahami kembali konsep dalam berhubungan. Pada akhirnya, “Blue Valentine” mengubah definisi kata ‘rumah’ yang identik dengan perasaan pulang secara jamak, menjadi tunggal. Walaupun manusia merupakan makhluk sosial, ada kalanya ketika seseorang lebih memilih untuk bergelut di dalam kesendiriannya.

Quick Review Blue Valentine: 4.5/5

Blue Valentine (2010)
Sutradara: Derek Cianfrance
Sinopsis: Dean dan Cindy remaja masih terlalu muda dan egois dalam menjalin hubungan hingga waktu memutuskan untuk menguji cinta keduanya.whiteboardjournal, logo