Unknown Fact dari Album Baru Bedchamber

Ideas
19.03.18

Unknown Fact dari Album Baru Bedchamber

Roster band andalan Kolibri Rekords ini baru saja meluncurkan album pertamanya berjudul “Geography”.

by Muhammad Hilmi

 

Teks: Livina Veneralda

Roster band andalan Kolibri Rekords ini baru saja meluncurkan album pertamanya berjudul “Geography” pada Februari 2018, sebuah lanjutan dari EP “Perennial” yang mereka rilis pada 2014 lalu. Setelah peluncuran single mereka, “Out of the Line”, “Geography” kini dapat didengar melalui Spotify dan juga tersedia di iTunes.

“Geography” sebagai Cerminan Pendewasaan Bedchamber dan Buah Long Distance Relationship sang Vokalis

Empat tahun sejak peluncuran EP-nya, “Geography” kemudian menjadi karya yang menunjukkan pendewasaan kuartet ini, baik sebagai individual maupun dari segi kematangan musik mereka. Melalui album ini, Bedchamber menekankan bahwa pribadi keempat anggotanyanya telah memasuki masa dewasa, di mana waktu menjadi kecemasan tersendiri, seperti yang mereka sampaikan dalam “Out of Line.” Jika diteliti lebih lanjut lagi, kebanyakan lirik dalam Geography sebenarnya berangkat dari long distance relationship yang dilalui oleh Ratta, sang vokalis. “Geography” sebagai suatu album ternyata menyampaikan pengaruh problematika yang dialami anggota Bedchamber dalam fase adolescence yang relevan dengan para pendengarnya.

Eksplorasi Musik

Berisi 10 lagu dengan durasi 29 menit, “Geography” didominasi oleh dentuman yang cepat, riff gitaryang kaya, serta kehadiran synthesized vocal yang menonjol. Namun, selain elemen-elemen tersebut, dapat juga dijumpai artificial sound dengan suasana teduh di “Tang Freres” dan juga repetisi pertanyaan dalam “Waters” yang dikemas secara singkat dengan alunan kalem. Bedchamber kemudian secara konsisten menghadirkan genre indie pop dengan spektrum yang luas. Karakter musiknya yang khas ternyata mengandung inspirasi yang bisa berasal dari mana saja. Dalam “Ride,” Smita sang bassist ternyata mendapat inspirasi bassline dari soundtrack The Sims, menjadikannya lagu yang eksentrik dengan melodi yang menyenangkan untuk didengar.

Dobrakan Visual Sense

Latar belakang desain dari keempat anggota Bedchamber menjadikan artwork sebagai elemen yang krusial dalam album ini. Hal ini sudah terlihat dalam EP “Parennial” mereka, dan konsistensi mereka untuk menggabungkan visual art dan jangly pop sebagai autentisitas band ini semakin terlihat dalam Geography. Ratta Bill secara langsung mengeksekusi seluruh pengerjaan artwork dalam album ini sehingga elemen visual yang tampil dapat secara akurat mewakili karakter dari musiknya. Misalnya saja lyrics video “Ride” yang divisualisasikan secara spesifik dengan mengusung nuansa yang sama seperti cover album “Geography”.

Music Prodigy bagi Skena Indie-Pop Jakarta

Invasi britpop terbilang sedang marak terjadi dalam skena musik indie Jakarta. Bedchamber, lewat album ini, berhasil lepas dari pemikiran tersebut. Lewat sentuhan jaunty pop yang khas, “Geography” pun lahir sebagai karya baru yang menetapkan standar bagi musisi indie pop Jakarta, bahkan Indonesia. Album ini kemudian diperkaya dengan kolaborasi bersama musisi lokal lainnya, seperti Rega Ayundya dari AGGI dan Sam Wullur, sang vokalis Indigo Moiré. “Geography” sukses menyuguhkan kesegaran tersendiri sambil ikut berperan dalam memperluas kehadiran genre musik band-band indie lokal.whiteboardjournal, logo