Universitas Teknologi Eindhoven Menjadi Pionir Rumah 3D-Concrete Printing di Dunia

Design
21.06.18

Universitas Teknologi Eindhoven Menjadi Pionir Rumah 3D-Concrete Printing di Dunia

Teknologi ini diharapkan mampu membawa inovasi yang berdampak baik bagi perkembangan industri konstruksi dunia.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Carla Thurmanita

Foto: Dezeen

Perkembangan teknologi yang terjadi sangat pesat dalam segala aspek pada era sekarang ini memang tidak dapat terelakkan lagi dan kabar terbaru dari ranah ini datang dari industri konstruksi di Belanda. Setelah melakukan pembangunan jembatan di Amsterdam dengan teknologi 3D-concrete printing pada tahun 2017 lalu, Universitas Teknologi Eindhoven (EUT) melanjutkan kembali pembangunan dengan pendekatan teknologi tersebut untuk membuat sebuah kompleks perumahan yang berisikan 5 rumah hasil mesin cetak beton tiga dimensi (3D). Layaknya rumah kebanyakan, rumah jenis ini juga akan memiliki standar kenyamanan untuk ditempati pada umumnya, dan disewakan oleh perusahaan real estate seperti biasa.

Proses produksi unit rumah akan dilakukan secara bertahap guna memberikan ruang bagi tim pembangun untuk meneliti dan mengembangkan sistem pembangunan awal sehingga dapat diterapkan lebih matang lagi pada unit-unit rumah lainnya. Seperti saat pengerjaan rumah pertama, proses perancangan desain dan pencetakan material dasarnya akan dilakukan di lokasi EUT sendiri, yang mana nantinya seluruh proses konstruksi – dari pencetakan hingga perakitannya – secara berkala akan dikerjakan di situs bangunannya langsung. Selain itu, kelebihan dari jenis rumah ini juga terletak pada desainnya yang dirancang sangat berbeda dari desain rumah bentuk persegi pada umumnya, karena dengan kemungkinan adanya bentuk rumah yang tidak beraturan, menjadikan rumah cetak 3D berbahan beton tersebut lebih unik.

Kelebihan dari proyek ini tidak berhenti pada keunikan tapi dengan adanya penerapan teknologi 3D-concrete printing dalam membangun sebuah rumah, salah satu peneliti dari tim Eindhoven, Theo Salet mengatakan bahwa teknologi ini diharapkan mampu membawa inovasi yang berdampak baik bagi perkembangan industri konstruksi dunia. Terlebih lagi manfaatnya terhadap sustainability lingkungan, dikarenakan teknologi printing 3D ini telah dipastikan dapat mengurangi emisi karbon dioksida yang biasanya dihasilkan oleh tingginya penggunaan material semen. Bekerja sama dengan kontraktor Van Wijnen dan studio lokal Houben & Van Mierlo Architecten, hingga saat ini belum diketahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk satu unitnya dan kapan keseluruhan proyek ini dapat rampung, namun rumah pertama direncanakan sudah bisa mulai ditempati pada pertengahan tahun 2019 mendatang.whiteboardjournal, logo