Perayaan Harapan Baru di Panggung Pianos Become The Teeth Live in Jakarta

Music
04.03.19

Perayaan Harapan Baru di Panggung Pianos Become The Teeth Live in Jakarta

Ulasan acara ketiga yang digelar oleh promotor muda asal Jakarta, Magical Feeling.

by Muhammad Hilmi

 

Alih-alih berita baik, awal tahun 2019 ini kita justru lebih banyak mendengar berita buruk dari ranah musik kita. Mulai dari polemik tentang RUU Permusikan hingga larangan pemutaran musik asing yang seolah membawa kita kembali ke masa lampau dulu. Padahal sebenarnya banyak hal baik terjadi di luar sana. Beberapa musisi merilis album baru, musik video semakin banyak dan semakin berkualitas, juga panggung musik yang semakin seru berkat promotor muda yang terus bermunculan.

Khususnya tentang panggung musik, kemunculan beberapa promotor muda kita semakin membuat musik kita berwarna. Dengan semakin banyaknya promotor, kita akan disuguhi dengan pilihan konser yang beragam. Setiap promotor akan tampil dengan karakter dan kurasinya, dan publik akan mendapat berbagai pilihan tentang konser musik seperti apa yang mereka ingin datangi. Mulai dari range harga, hingga dari pemilihan tamu yang akan didatangkan. Mendobrak konsep lama bahwa kita sebagai penonton hanya bisa menggantungkan harapan pada acara-acara besar.

Muncul sebagai salah satu pendatang baru, Magical Feeling pertama kali dikenal melalui konser Hundreth pertengahan tahun lalu. Mereka kemudian melanjutkan langkah dengan mendatangkan Cuco di bulan September. Menempatkan nama mereka sejajar bersama Noisewhore sebagai promotor muda yang selalu menarik untuk ditunggu gelarannya.

Sabtu kemarin, Pianos Become The Teeth menjadi tamu utamanya. Meskipun berselang sekian tahun, kedatangan Pianos melengkapi panggung Touche Amore beberapa tahun lalu sebagai gigs penting bagi pendengar “The Wave” – term untuk band emotive post-hardcore era akhir dekade pertama tahun 2000 an. Di mana Pianos Become The Teeth adalah salah satu nama yang terutama di sana bersama Touche Amore, La Dispute, Make Do and Mend dan Defeater.

Di gelaran ketiganya ini, Magical Feeling memberikan treatment yang proper bagi panggung Pianos. Bertempat di lantai teratas Rossi Fatmawati, Pianos diberikan panggung yang nyaman dengan tata suara yang mendukung nuansa atmosferik yang kental di lagu-lagu mereka. Yang juga cerdik adalah bagaimana mereka memajukan lokasi panggung ke depan – menjaga sense of intimacy di area panggung yang cukup besar.

Pianos sendiri tampil dengan baik, mereka membawakan lagu-lagu penting dari semua album yang telah mereka rilis. Memuaskan berbagai fans yang datang karena alasan yang berbeda: mereka yang datang karena album pertama yang kental dengan nuansa screamo terpuaskan, pula mereka yang datang karena baru mendengarkan album terakhir yang lebih lebih rock pulang dengan senyuman yang sama. Highlight utama dari acara kemarin ada pada isian drum David Haik yang menderu dan inventif pada hampir semua lagu yang dibawakan.

Gelaran ini membuktikan bahwa meski ada kegaduhan bernuansa negatif di luar sana, kita masih punya banyak cara bersenang-senang. Dan Magical Feeling adalah salah satu nama yang akan membawa kita ke sana. whiteboardjournal, logo