“Sounds Cute Might Delete Later”, Bagian Keempat Kompilasi dari Sun Eater yang Menampilkan Glaskaca, FUFUFU, Serta Pandaci & Sailormoney

Music
26.11.21

“Sounds Cute Might Delete Later”, Bagian Keempat Kompilasi dari Sun Eater yang Menampilkan Glaskaca, FUFUFU, Serta Pandaci & Sailormoney

Ketiga lagu dalam kompilasi tersebut menceritakan keresahan dan keluh kesah para musisi tentang pekerjaan yang mereka jalani.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Nada Salsabila
Foto: Sun Eater

Sun Eater baru saja merilis 3 edisi mini album kompilasi berjudul Sounds Cute Might Delete Later pada separuh akhir tahun 2021 ini. Album kompilasi ini nantinya akan dirilis tiap akhir bulan sampai penghujung tahun 2021. Sounds Cute Might Delete Later menampilkan karya-karya dari mulai musisi, kawan, serta kerabat dari Sun Eater.

Sounds Cute Might Delete Later merupakan mini album kompilasi yang sengaja diciptakan dengan sifat candid & organik sebagaimana trend frase tersebut dikenal. Kompilasi ini juga ingin menyediakan wadah untuk eksplorasi penulisan musik untuk para musisi Sun Eater, kerabat sekitar, dan juga siapa pun yang tertarik. Kompilasi Sounds Cute Might Delete Later terinspirasi dari frase “felt cute might delete later” yang sering kali dapat dijumpai di unggahan media sosial milenial dan gen z yang biasanya dituliskan pada selfie atau photodump yang mereka unggah tanpa konteks.

Senada dengan judulnya, materi lagu yang terdapat dalam kompilasi ini bukan materi serius dengan kaliber yang biasa dikerjakan para musisi di dalamnya, melainkan berupa lagu-lagu dengan pendekatan yang ringan. Tidak hanya itu, lagu-lagu yang ada juga merupakan materi lama yang belum sempat dirilis, atau bahkan materi yang dianggap sekadar song dump belaka, yang pada akhirnya bersifat sebagai hiburan dan tidak merebut perhatian orang dari pandemi.

Pada edisi November ini, Sounds Cute Might Delete Later menghadirkan 3 buah lagu dari teman-teman dan keluarga Sun Eater. Ketiga lagu dalam kompilasi tersebut menceritakan keresahan dan kelu kesah para musisi tentang pekerjaan yang mereka jalani.

Terdapat Glaskaca dan usaha mereka untuk tetap bertahan sebagai band dengan ‘Langkah’. “Kalau nggak ada pandemi, kami seharusnya merilis album penuh kedua dan tur ke banyak panggung di tahun 2020, semua materi sudah diselesaikan, bahkan dua single Dialog dan Killjoy juga sudah dikeluarkan.” terang Rayhan Noor dari Glaskaca.

Selain itu, terdapat FUFUFU dan cerita mereka yang menjalani kehidupan sebagai musisi serta karyawan dalam lagu ‘Pulang Pulang’ yang bernuansa disko up-beat. F. Fikriawan atau yang dikenal dengan Awan (.Feast) menjelaskan, “Pulang Pulang itu sebenernya keluh kesah sehari-hari kami saja, hehe. Sesimpel lo hari itu mau pulang ‘tenggo’ tapi ya ga bisa. Masih ada kerjaan yang numpuk bahkan ga jarang ada surel job request atau kerjaan yang masuk di jam jam kritis hehe.”

Terakhir, terdapat Pandaci dan Sailormoney dengan lagu tentang curahan hati yang mewakili para kaum pekerja berjudul ‘Masih Saja Begini’. “Dulu kita pernah kerja di satu kantor yang sama, sekarang kita udah pergi dari kantor itu jadi nostalgia sekaligus jadi ode untuk teman-teman kami yang masih di sana sekarang, masih hustle meskipun ada global virus phonemenon. Intinya kaya hidup yang kaya gini tuh kapan berakhirnya ya? Kapan ya bisa hidup normal lagi?” jelas Nadya Syarifa atau yang akrab dipanggil Gemat (Sailormoney).

Sounds Cute Might Delete Later sudah tersedia di semua layanan streaming.whiteboardjournal, logo