Benarkah Kegagalan Game “Cyberpunk: 2077” Diselamatkan Anime “Cyberpunk: Edgerunners”?

Film
05.10.22

Benarkah Kegagalan Game “Cyberpunk: 2077” Diselamatkan Anime “Cyberpunk: Edgerunners”?

“Cyberpunk: Edgerunners” adalah serial anime Netflix yang, semenjak ramai ditonton, menyebabkan game “Cyberpunk 2077”—yang digadang sebagai flop terburuk dekade ini—menemukan titik terang dengan pencapaian pemain terbanyak semenjak rilis.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Garrin Faturrahman
Foto: Netflix

“Cyberpunk: Edgerunners” adalah serial anime Netflix yang ditulis berdasarkan lore franchise Cyberpunk yang mana sejarahnya bisa ditarik sedari 1988. Berawal sebagai table-top RPG–mungkin anda familiar dengan permainan Dungeons & Dragons–Cyberpunk mengangkat tema-tema distopian yang mana, menurut pencetus terminologi ‘cyberpunk’ itu sendiri, dunia disesaki dengan tingkat kesejahteraan rendah, teknologi tinggi, dan lampu neon di mana-mana. Sebagai gambaran, contoh-contoh yang mengangkat ‘cyberpunk’ di karya lain ialah: “The Matrix”, “Akira”, hingga “Blade Runner”.

Kembali membahas franchise Cyberpunk, pada awal tahun 2013, muncul teaser pertama di YouTube yang menunjukan adanya pengerjaan adaptasi video game yang diberi nama “Cyberpunk 2077”. Sebagai game yang mengusung genre RPG, publik pun menyambutnya penuh sorak sorai, dan CD Projekt Red, selaku developer game tersebut yang berpusat di Polandia, hilang tanpa jejak selama bertahun-tahun semenjak itu. Lalu, pada tahun 2018 muncul video yang menunjukkan gameplay, dan pada 2019, konferensi E3 dibuat heboh dengan kemunculan Keanu Reeves, yang menyatakan dirinya turut serta sebagai karakter di game-nya, di panggung “Cyberpunk 2077”–safe to say kalau hype untuknya sangat besar.

Langsung lompat ke 10 Desember 2020. Natal sudah di depan mata–hari yang sangat dinanti oleh produser game–“Cyberpunk 2077” mulai muncul di digital storefronts seperti Steam dan Playstation Store, dan kekecewaan publik dengan cepat mengalahkan penjualan di hari pertamanya. Sampai-sampai rilis “Cyberpunk 2077” ini dinamai sebagai flop terbesar dalam dekade ini berkat versi pertama yang tidak stabil, glitches dan bugs yang dapat ditemui di setiap langkah in-game, serta janji-janji semasa pre-release yang tidak ditepati. Kekacauan ini merusak kepercayaan komunitas terhadap CD Projekt Red, mengundang amarah besar-besaran dari para investor (saham mereka jatuh sebanyak 75%). Meskipun ini tidak terlalu berdampak terhadap GDP Polandia pada kuartal itu–industri video game adalah penyumbang terbesar terhadap ekonomi negara itu di economic downturn akibat pandemi.

Memes yang menjadikan “Cyberpunk 2077” sebagai bahan lelucon tetap bermunculan. Namun, bahasan tersebut segera berubah ketika di September 2022, anime garapan Studio Trigger bernama “Cyberpunk: Edgerunners” muncul di Netflix. Anime ini mengangkat karakter bernama David Martinez yang hidup sebagai orang pinggiran Night City dan perjalanan hidupnya, terutama ketika ia memilih menjadi seorang edgerunner, pejuang hidup yang beroperasi di luar hukum di kota dystopian nan kelam itu. Berdurasi selama 10 episodes, “Cyberpunk: Edgerunners” membawa angin segar dalam tema cerita dystopian future berkat storytelling yang memanusiakan warna-warni kelas-kelas sosial, animasi dan produksi penuh detail, serta interaksi dan development antar karakter yang lebih dari sekedar figuran dua-dimensi. Ketika anda memulai marathon series ini, bersiaplah akan depiksi dunia yang gritty, grim, serta aksi-aksi yang cukup gorey, dan bersiaplah disambut dengan opening sequence yang diiringi oleh Franz Ferdinand dengan lagunya yang berjudul “This Fire”.

Review-review mulai bermunculan dari banyaknya video essays di YouTube–mereka merasa anime ini mengubah hidup mereka, sampai-sampai impresi mereka terhadap lagu insert yang awalnya terdengar pop standar menjadi ballad meringis–dan dinilai setinggi 8.76 di MyAnimeList (semacam Letterboxd untuk anime) dengan ranking nomor 38 dari list panjang medium cerita animasi ini. Bisa dibilang, “Cyberpunk: Edgerunners” pantas untuk berada di jajaran anime terbaik yang ada di bulan September–mungkin tahun ini.

Mungkin tepat untuk CD Projekt Red berterima kasih kepada anime ini, karena jumlah pemain “Cyberpunk 2077” meningkat hingga berkali-kali lipat – bahkan terbanyak untuk pertama kalinya semenjak rilis. Ditambah lagi, CD Projekt Red menunjukkan respon baik terhadap kenaikan exponensial ini dengan merilis update yang membawa referensi-referensi di animenya ke dalam game. Sepertinya upaya mereka dalam mengambil kesempatan untuk menarik kembali kepercayaan publik benar-benar dimaksimalkan, dan ini benar adanya karena CD Projekt Red sudah bekerja keras untuk memperbaiki performa “Cyberpunk 2077” dengan banyaknya quality-of-life updates guna melancarkan pengalaman dalam hidup di Night City, dan timing rilisan anime ini sangat tepat karena pemain-pemain baru yang terdampak kisah David Martinez dapat merasakan world-building “Cyberpunk 2077” dengan lebih mulus–setidaknya dibanding versi awal rilis.

Anime “Cyberpunk: Edgerunners” bisa ditonton di Netflix dalam dubbing Jepang atau Inggris. Jika marketing ploy penuh nyawa tahun ini cukup menyentil, “Cyberpunk 2077” bisa dibeli lewat Steam untuk pemain di platform PC, Playstation Store bagi pemilik PS4 dan/atau PS5, atau di marketplace milik konsol Xbox One. Kabarnya, “Cyberpunk 2077” masih dalam support dari CD Projekt Red, dan bisa diharapkan bahwa potensi terbaik game ini akan selalu meningkat dalam tiap upcoming updates di waktu-waktu mendatang.whiteboardjournal, logo