Efek Rumah Kaca Mempertanyakan Merdeka

12.08.16

Efek Rumah Kaca Mempertanyakan Merdeka

by Muhammad Hilmi

 

Minggu depan, Rabu, 17 Agustus 2016, Indonesia akan merayakan 71 tahun kemerdekaan bangsanya. Telah banyak sejarah tercipta dalam 7 dekade yang telah dijalani. Mulai dari kegagahan era Soekarno, “pembangunan” di era Soeharto hingga people power di era sekarang. Meski sebenarnya, jika berbicara mengenai konteks kemerdekaan, masih banyak yang bisa dipertanyakan mengenai status ini hidup di antara masyarakat kita.

Bekerja sama dengan Anton Ismael, fotografer ternama yang juga aktif berbagi ilmu melalui platform ciptaannya, kelas pagi, Efek Rumah Kaca menyentil isu ini dalam video klip “Merdeka”. Entah disengaja atau tidak, video klip yang menampilkan gambar-gambar yang diambil di Papua ini beririsan dengan isu rasialisme yang belakangan menghantui. Tapi, alih-alih membuatnya menjadi video klip politikal yang menggurui, Anton Ismael justru mengajak kita untuk sejenak “hidup” di ujung paling timur Indonesia dan merasakan sendiri, bahwa mereka, kita, sama adanya. Sebuah pesan yang juga disampaikan Efek Rumah Kaca melalui lagu ini.

Lagu Merdeka sendiri sebenarnya merupakan materi lama dari tahun 2006 yang akhirnya diselesaikan pada awal 2016. Pertama dirilis dalam kolaborasi Efek Rumah Kaca dengan Inibudi, “Merdeka” menampilkan kombinasi format lama dengan pendekatan baru. Format lama dalam artian lagu ini dibuat dalam komposisi gaya lama Efek Rumah kaca, namun dengan pendekatan baru dimana Adrian menyanyikan seluruh bagian lagu diiringi instrumen tiup yang ditata lebih ke depan.

Lagu “Merdeka” kini dapat diunduh di iTunes dan dapat didengar di Apple Music.

Simak video Efek Rumah Kaca – Merdeka disini.
whiteboardjournal, logo