Quick Review: Prisoners

07.06.17

Quick Review: Prisoners

by Febrina Anindita

 

Teks oleh Muhammad Faisal
Foto oleh HBO

Menyimak jalannya film besutan Denis Villeneuve ibarat menyaksikan kondisi global hari ini yang sering muncul di kanal media berbayar ataupun warta cetak setempat – dipaksa tegang mengamati dan tak paham bagaimana akhir dari yang terjadi. Menggunakan premis sederhana untuk filmnya, publik pun menerima Villeneuve dengan tangan terbuka dan hal tersebut memang tak bisa dipungkiri karena ia bukan sekadar sutradara kemarin sore yang menonjol di layar pertama.

Villeneuve adalah hasil proses yang ditempa ribuan ide secara terus-menerus dengan durasi tak sebentar, dan lewat film pertamanya, Prisoners, ia membuka mata dunia mengenai potensinya. Film ini menuturkan misteri hilangnya sepasang anak dari dua keluarga di Pennsylvania pasca merayakan kunjungan Thanksgiving. Tanpa disadari, tanpa jejak, tanpa pertanda, keberadaan mereka lenyap dan seketika menimbulkan serangan panik bagi sang orang tua. Dari awal film, penonton diajak menyelusuri intrik yang membingungkan logika dengan apik lewat akting Hugh Jackman dan Jake Gyllenhaal berusaha membalap jalan waktu untuk menemukan anak yang hilang.

Prisoners kiranya berhasil mengawali langkah perhitungan seorang Denis Villeneuve. Walaupun kritikan perihal monotonnya film ini sejak babak mula terdengar di sekitar telinga, tapi keseluruhan berkata bahwa Prisoners hadir mengesankan. Dari sini kelak kita menyaksikan dan perlahan memahami isi otaknya yang ditumbuhi keliaran menyoal mafia narkoba di film Sicario, abstraknya konflik sci-fi di Arrival, dan menerka-nerka kerumitan humanisme pada Blade Runner 2049.

Quick Review Prisoners: 4/5

Prisoners (2013)
Sutradara: Denis Villeneuve
Sinopsis: Dari menit beralih ke jam, panik adalah satu-satunya yang ada dalam diri Dover. Sementara petunjuk hanya ada lewat RV bobrok yang tadinya di parkir di jalan mereka. Detektif Loki (Jake Gyllenhaal) telah menangkap pengendara RV itu, Alex Jones (Paul Dano). Tetapi penangkapan itu masih kurang bukti untuk menjadikan Alex seorang tersangka. Mengetahui nyawa putrinya sedang terancam, Dover memutuskan tidak ada pilihan lain kecuali menyelesaikan masalah ini dengan tangannya sendiri. (Film Bioskop)whiteboardjournal, logo

Tags