Headscarf Merambah Runway Versace Sampai Calvin Klein. Tren Baru atau Fetish?

Fashion
14.03.18

Headscarf Merambah Runway Versace Sampai Calvin Klein. Tren Baru atau Fetish?

Kehadiran hijab dalam etika berpakaian bagi kaum Muslim, telah melahirkan sebuah tren dalam dunia tata busana internasional.

by Febrina Anindita

 

Teks: Vani Almira
Foto: DAZED

Kehadiran hijab dalam etika berpakaian bagi kaum Muslim, telah melahirkan sebuah tren dalam dunia tata busana internasional. Dalam gelaran Autumn/Winter 2018, tak sedikit jumlah merek terkenal yang menyajikan hijab dalam koleksinya, seperti Alexander Wang, Calvin Klein, Versace, Dior, Chanel, dan Gucci.

Walau saat ini tren hijab telah menjadi sorotan dunia dan menjadikan perempuan Muslim sebagai inspirasi, para desainer-desainer ternama ini memilih untuk tidak menggunakan ‘hijab’ sebagai nama dalam koleksi mereka. Melainkan memilih sebutan ‘sculptural headpieces’ ataupun ‘hooded headscarves’ sebagai nama dalam deretan koleksinya. Seperti salah satu karya Gucci yang menampilkan hijab dengan sebutan ‘scarf yang dapat dipakai dikepala atau diikatkan pada tas kulit’.

Adapun dua merek, yakni Max Mara dan Molly Goddard, telah menjadikan model Muslim ternama seperti Halima Aden dan Ikram Abdi Omar sebagai bintang dalam koleksi hijab mereka. Namun, pada umumnya, beragam merek lainnya masih menggunakan perempuan non-Muslim sebagai model mereka. Hal ini lantas melahirkan sebuah kontroversi yang ditakutkan dapat merusak esensi perempuan Muslim dalam mengenakan hijab. Dalam kanal Unapologetically Muslim, beberapa perempuan mengungkapkan bahwa hijab bukanlah sekadar fashion, melainkan komitmen yang dipegang untuk menjalankan hidup, dan apabila disalahgunakan hal ini dapat menghilangkan unsur religius yang sebenarnya.whiteboardjournal, logo

Tags