Momen dalam Fashion

Column
22.09.16

Momen dalam Fashion

Pergeseran Nilai Pakaian

by Febrina Anindita

 

Segala sesuatu punya arti yang berbeda jika dimaknai pada momen tertentu. Ketergantungan terhadap momentum memberikan kesan tersendiri pada hal yang melekat pada diri manusia. Salah satu hal yang menarik untuk dipandang dari kacamata tersebut adalah pakaian. Dari fungsi dasar untuk membalut tubuh, pakaian kini merupakan medium untuk mengekspresikan diri.

Pakaian yang awalnya dianggap kebutuhan primer untuk sekadar melindungi tubuh dari cuaca, sekarang menjadi salah satu hal utama yang dipertimbangkan sebelum keluar pintu rumah. Melalui pakaian, tingkat kesejahteraan seseorang ditunjukkan.

Fashion menjadi landasan ekspresi yang membuat padu-padan pakaian membawa penggunanya ke kelas yang lebih tinggi. Pakaian merupakan imaji yang memicu impresi dari publik. Cukup ironis kadang, dimana pakaian memiliki peran begitu besar untuk menentukan “nilai” seseorang.

Lewat fashion pula, seseorang bisa meningkatkan nilai dirinya kepada lingkungan tempat ia bergelut. Berkat pakaian yang memiliki banyak macam tampilan, seseorang bisa memiliki beragam impresi jika ditempatkan pada situasi yang berbeda. Namun, kadang nilai diri ini bisa berubah seiring tren yang ada, dan ini membuat nilai yang diciptakan pakaian pun terus berubah.

Salah satu yang cukup jelas dinamika nilainya adalah perkembangan streetwear di New York yang tercipta secara alami di jalanan. Adanya kejujuran dan sentuhan natural dalam memadu padankan pakaian membuat kesan yang timbul dari streetwear adalah apa adanya dan tanpa pretensi. Namun, sejak streetwear mulai muncul di runway, nilainya beralih menjadi eksklusif dan dianggap spesial.

Berkat dinamika tersebut, nilai atau kesan yang tercipta atas fashion menjadi rancu. Tidak adanya batasan jelas yang pasti di situ. Standar penilaian atas pakaian semakin sulit untuk ditetapkan validitasnya. Momen merupakan poin penting untuk menentukan kesan dari fashion seseorang. Dengan begitu, fungsi dasar pakaian sudah semakin tergeser menjadi “sekadar” medium mengekspresikan diri dan mendorong orang untuk berinteraksi.

“Momen dalam Fashion” ditulis oleh:

Febrina Anindita
Dilettante who is often spaced out during free time. When she’s not wired, she usually digs in literature, eroticism and visual art among others. Suffice to say, she’s erratic.whiteboardjournal, logo