Krisis Artistik Paruh Baya
(Melihat Ulang 90an)
—
Dua dekade reformasi, seni kolektif dan ruang alternatif menjelma menjadi arus utama yang menggiring wacana tunggal seni di kota Jakarta (juga Indonesia). Sementara ruang-ruang budaya yang pernah menghiasi wajah perkotaan era 90an nasibnya seperti lukisan usang berdebu di gudang. Dilihat tidak lagi relevan dengan bingkai artistik ‘Internasional’.
.
Krisis Artistik Paruh Baya adalah percobaan untuk melepas kepatutan kekinian disaat kuli-kuli seni dan penjaja budaya sibuk bekerja atas tuntutan ‘project’. Sebelum zamannya seniman lebih sering mengurus visa dibanding berkarya. Saat Ibukota dibanjiri prasangka karena pilihan berbeda.
—
Irwan Ahmett, Ugeng T. Moetidjo,
@enricoha , @yovista.ahtajida —
Jumat, 24 Mei 2019
16:00 – 18:00 WIB
Ruang Teater
Museum Sejarah Jakarta
Jalan Taman Fatahilah 1
Kota Tua, Jakarta