Portofolio: Sciencewerk

09.11.15

Portofolio: Sciencewerk

Eksplorasi Gaya dan Kolaborasi Desain

by Muhammad Hilmi

 

Bagaimana awal mula dibentuknya Sciencewerk?

Awal Sciencewerk bermula dari project online exhibition yang membahas topik Cloning & Society. Saat itu, sekitar tahun 2008 kami menghadirkan beberapa digital artists yang bisa mengutarakan opininya melalui karya desain grafis. Kemudian kita mulai membentuk collective graphic design pada awal 2011, dari situ kami mulai menerima commercial project. Studio fisik baru buka pada awal 2014 di Surabaya, jadi mungkin secara technically itu kelahiran kami.

Apa karakter yang ingin dimunculkan pada karya Sciencewerk?

Kami tidak memiliki satu karakter tertentu yang ingin kami angkat karena kami menggunakan pendekatan yang berbeda pada setiap project yang kami kerjakan. Tapi, kami selalu memastikan bahwa Sciencewerk selalu terbuka dalam eksplorasi style, juga untuk berkolaborasi dengan seniman lokal dengan tujuan untuk menghindari pengulangan gaya yang sama. Jadi kalau kebetulan ada tipe project yg istilahnya ‘free will’, kemungkinan output bisa sedikit berbau science fiction, sejauh ini kebanyakan project yang demikian sifatnya self initiated project.

Apakah ada karya yang bisa menjadi representasi karakter Sciencewerk, baik secara idealisme maupun komersil?

Sebenarnya belum ada karya yang bisa dengan 100% mewakili idealisme kami, kecuali memang project yang sifatnya self initiated tadi. Tapi setidaknya, bisa dibilang bahwa semua project yang kami publikasikan online cukup merepresentasikan karakter kami.

Bagaimana approach dan proses Sciencewerk dalam pengerjaan setiap project?

Untuk workflow sebenarnya cukup standar. Bermula dari research, konseptualisasi, eksekusi, revisi, mockup, repeat. Mungkin flownya terdengar lurus sekali, tapi sebenarnya workflow kami lebih ke arah chaotic. Jadi semisal kami sedang meng-handle beberapa projects consecutively, langkah diatas jadi lebih acak, pattern tidak terduga. Saya rasa sensasinya akan muncul disana.

Karena karakter tiap klien juga berbeda, kami harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai karakter client. Ada tipe yang suka serba cepat, suka tiba-tiba menghilang, dan lain-lain. Untuk komunikasi, karena client dan sales person banyak berbasis di luar Surabaya, jadi kami bergantung pada komunikasi online.

Bagaimana Sciencewerk memposisikan idealisme dalam proyek-proyek komersil?

Pada intinya sama seperti prinsip dasar dalam menyusun puzzle: don’t force pieces that don’t fit.

Bagaimana tata manajerial Sciencewerk dalam mengelola tiap personil desainer grafis ?

Untuk tim internal Sciencewerk berjumlah 4 orang dengan komposisi 3 designer untuk design, concept, and graphic production. Satu producer memiliki tanggung jawan multi-task, mulai dari managerial, admin, clients, dan lain lain. Di samping itu, Sciencewerk juga memiliki tim freelance yang bekerja dari luar kantor. Untuk me-manage jalannya tiap project, kami memanfaatkan platform web app.

Bagaimana Sciencewerk memposisikan esensi karya graphic design dalam masyarakat?

Bagi kami, esensi tiap karya graphic design harus bisa dinikmati oleh publik. Jadi tidak berfungsi sekedar sebagai pemanis mata atau untuk disimpan sendiri. Sebuah karya desain grafis harus mampu menyampaikan pesan secara langsung maupun secara tidak langsung. Tentu juga harus bisa menjadi inspirasi, memicu rasa penasaran, pertanyaan, dan menjadi identitas yang bisa membedakan sebuah instansi dengan yang lainnya.

Bagaimana pengalaman Sciencewerk dalam menjadi bagian dari industri graphic design di Indonesia?

Sebenarnya “susah susah gampang”. Gampang dalam artian apabila kita punya kapital dan koneksi. Dan susah dalam artian, semua hal lain di dalamnya. Yang paling penting adalah kemampuan untuk menganalisa arah ombaknya dan belajar untuk berselancar di atasnya. Sejauh ini menurut kami, sifat industri di Indonesia lebih ke arah koneksi daripada kualitas karya. Akhirnya, metode pitching menjadi hal yang umum, dimana pertimbangan utama dari proses pitching adalah mengenai mana harga yang paling murah.

Di sisi lain, demand untuk karya graphic design di Indonesia sekarang sangat tinggi. Hal tersebut membuat industri graphic design menjadi lebih saturated. Perkembangan yang demikian membuat studio dan design agency startup harus berpikir lebih supaya mampu kompetitif dan juga bagaimana memposisikan perusahaannya agar berbeda dengan yang lain. Pengalaman kami rasa penting disini, juga pemahaman bahwa tidak bijak untuk menaruh telur hanya dalam satu keranjang.

Sciencewerk
Jl. Raya Sukomanunggal Jaya BB33.
Surabaya. East Java
Indonesia 60188
+62 31 732 5223 (Mon to Fri 10am – 5pm)
+62 81 130 5259
design@sciencewerk.netwhiteboardjournal, logo

Tags