Warna-Warni Kreativitas Terkini

27.09.16

Warna-Warni Kreativitas Terkini

Nafas Baru Seni Rupa

by Febrina Anindita

 

2

Kurniawan Ramadhan

Bagaimana awal ketertarikan Anda dengan visual art?

Awal ketertarikan saya dengan dunia visual art sebenarnya sudah dimulai sejak SMP hingga SMA, tapi dunia visual art bagi saya saat itu sebatas menggambar saja. Lalu saya mulai menekuni dunia visual art ketika mulai masuk kuliah di Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Yogyakarta. Walaupun program studi yang saya ambil berbasis pendidikan, hal itu tidak menghalangi saya untuk aktif berkarya.

Pengalaman saya dimulai dari waktu ospek dimana saya ikut pameran pertama kalinya. Dari situlah saya mulai berpikir kalau dunia visual art itu sangat menarik. Mungkin memang awalnya saya minder karena pengetahuan dan pengalaman saya tentang dunia visual masih kurang dibanding teman-teman lain, tapi berkat mereka juga, akhirnya saya bisa bertahan di sini.

Bagaimana proses kreatif Anda dalam membuat karya?

Saya menekuni dunia kolase, awalnya iseng saja menggabungkan gambar per gambar, lalu disusun lagi menjadi sebuah karya. Lalu suatu waktu, saya menemui akun sosial media salah satu seniman lokal, Resatio. Saat itu saya berpikir, “asik juga nih dunia kolase.” Lalu saya mulai riset bahan gambar di internet dan beberapa buku bekas untuk membuat karya. Berhubung sekarang Instagram dan Pinterest sedang populer, di situ saya mencari beberapa referensi untuk menemukan karakter kolase saya.

Kebanyakan materi yang saya ambil untuk tema karya, adalah tentang makhluk hidup, terutama manusia. Menurut saya, tema tersebut sangat menarik untuk diolah menjadi karya, mulai dari aktivitasnya, pikiran, bahkan karakter manusia bisa menjadi inspirasi saya. Dan setiap karya, saya buat berseri, sehingga dalam satu seri mempunyai keterkaitan yang sama dan saling berhubungan.

2

Apa idealisme Anda dalam berkarya?

Sama halnya ketika saya datang ke sebuah pameran untuk melihat karya orang lain dan berusaha menangkap konsep yang ia tunjukkan. Begitupun dengan saya. Saya ingin tiap penikmat yang melihat karya saya juga ikut merasakan hal yang saya tuangkan di karya saya, baik itu semacam keresahan, kebahagiaan, maupun kesedihan. Jadi, tiap apresiasi yang saya dapat dari mereka, punya semangat tersendiri buat mengembangkan karakter saya, sehingga mereka bisa langsung mengenali karya saya.

Dunia visual art sekarang sifatnya eksperimental dalam mengolah medium sampai konsep, bikin semua orang berani berkarya. Bagaimana cara Anda sebagai seniman untuk membuat karya yang menarik di tengah situasi ini?

Saya percaya dengan istilah “semua orang bisa menggambar.” Jadi mulai sekarang, saya mencoba untuk mematangkan konsep dan karakter saya. Sebab kalau saya merasa sudah sempurna, penikmat akan segera tahu sebuah karya tanpa melihat senimannya.

Medium yang saya pakai juga tidak terbatas pada kolase analog maupun digital, karena kadang saya memainkan kolase digital, tidak hanya dipindah secara digital printing, tapi juga mencoba teknik transfer image pada kayu maupun silkscreen printing. Jadi, penikmat juga akan berpikir bahwa kolase tidak terbatas pada dua hal tersebut, tapi bisa diterapkan juga di medium lain, walaupun dengan teknik yang sama yaitu kolase.

Menurut Anda, karya seni masa kini harusnya hadir seperti apa?

Kalo menurut saya, karya seni masa kini harus lebih cenderung ke interaktif seiring dengan berkembangnya media sosial. Dilihat dari beberapa pameran seni rupa sendiri, sekarang tidak cuma orang berlatar belakang seni yang datang, tapi juga orang awam tentang seni ingin melihat karya. Jadi, mulai sekarang saatnya seniman memikirkan bahwa karya itu tidak hanya jadi kebutuhan untuk orang yang paham tentang visual art, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana orang awam bisa menangkap makna dari karya.

2

Rato Tanggela

Bagaimana awal ketertarikan Anda dengan visual art?

Awalnya, sejak kecil saya suka menggambar tentang apa saja. Biasanya inspirasi datang ketika saya menjalani keseharian, seperti ketika naik angkot atau bus, saya suka sekali mengamati bentuk di jalan yang saya rekam di kepala, lalu mencoba untuk menginterpretasikannya lewat gambar.

Lalu saya mulai fokus pada bidang visual art ketika kuliah di sebuah institut seni di Yogyakarta pada jurusan Desain Komunikasi Visual. Di sana, saya mulai melatih diri dengan berbagai macam media penyampaian pesan. Di Yogya, saya juga tertarik untuk terus berkarya lewat pertemuan dengan teman-teman yang juga bergelut di dunia kreatif, sehingga saya terus bersemangat untuk bereksperimen dalam berkarya, bahkan membuat komunitas Drawing Lovers bersama mereka.

Seiring waktu, saya mencapai fase yang membuat saya harus fasih berpikir dalam mengolah ide visual art untuk industri dan pribadi, yakni menggambar apa yang terpikirkan atau ada di dalam kepala. Lambat laun, ketika berkarya, saya mulai bosan dengan gambar diam dan ingin membuatnya bergerak, hingga saya mulai tertarik mengulik dunia motion graphic, dan hijrah ke Jakarta untuk mempelajari hal baru.

2

Bagaimana proses kreatif Anda dalam membuat karya?

Biasanya saya mulai dari mengamati dan meneliti lebih dalam tentang topik yang akan diangkat sebelum dituangkan ke dalam karya. Dari situ, saya mulai membuat sketsa sebagai gagasan besarnya sebelum menentukan bentuk karya yang akan saya buat. Biasanya, saya menyukai drawing, painting dan mural dalam berkarya, namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan media lain dalam berkarya. Karena menurut saya lebih baik pesan saya sampai kepada teman-teman yang menikmati, daripada sekadar membuat gambar yang bagus.

Apa idealisme Anda dalam berkarya?

Sederhananya, saya mencoba membuat karya yang jujur dengan hasil pengamatan yang saya lihat, lengkap dengan kemungkinan yang bisa terjadi. Dari situ, saya mencoba membagikan semangat untuk teman-teman yang menikmati. Sebab, lewat karya, saya bebas untuk menumpahkan apa yang saya rasakan terhadap fenomena yang saya tangkap, baik itu rasa senang, sedih, marah, atau ragu- ragu hingga gelisah. Intinya apa yang ada di sekitar saya, bisa menginspirasi saya untuk berkarya.

Dunia visual art sekarang sifatnya eksperimental dalam mengolah medium sampai konsep, membuat semua orang berani berkarya. Bagaimana cara Anda sebagai seniman untuk membuat karya yang menarik di tengah situasi ini?
Dunia visual saat ini sudah ramai dan mulai dinikmati banyak teman-teman. Cara saya untuk membuat karya yang menarik di tengah situasi ini adalah dengan cukup jujur dalam berkarya. Saya mencoba untuk menangkap apa yang dirasa. Tumpahkah saja semua rasa yang ditemui dan jangan pernah mengada-ada, tapi tetap bertanggung jawab atas karya yang dibuat.

Menurut Anda, karya seni masa kini harusnya hadir seperti apa?

Menurut saya, di tengah kondisi dunia visual art yang eksperimental ini, karya seni harusnya hadir dengan konten yang menarik dan tidak hanya mengandalkan estetika. Sebab bentuk yang bagus saja tidak cukup untuk membuat sang seniman bisa terus ada atau eksis di antara seniman baru yang hadir dengan karya segar.

2

Ahkmad Muarif

Bagaimana awal ketertarikan Anda dengan visual art?

Awal ketertarikan saya terhadap visual art mengalir begitu saja sejak sekolah dasar. Bagi saya, visual art sangat menarik, sehingga secara tidak sengaja mendorong saya untuk lebih mempelajarinya.

Bagaimana proses kreatif Anda dalam membuat karya?

Proses kreatif saya dalam membuat karya merupakan proses yang selalu tidak terduga, karena itu letak keasikannya. Proses awal yang biasanya saya lakukan adalah mencari masalah, lalu menerawang mencari ide, kemudian mencari berbagai sudut pandang atau arah konsep yang ingin dipakai untuk menyampaikan ide. Lalu saya memutuskan gaya visual dan media yang sesuai, sebelum mengeksekusinya menjadi sebuah karya.

Apa idealisme Anda dalam berkarya?

Idealisme saya dalam berkarya adalah bahwa pada setiap karya yang dibuat, saya akan berpikir untuk membuat karya saya memiliki keunikan dan perbedaan, serta visual yang menggambarkan karakter berpikir saya dalam memecahkan suatu masalah.

2

Dunia visual art sekarang sifatnya eksperimental dalam mengolah medium sampai konsep, bikin semua orang berani berkarya. Bagaimana cara Anda sebagai seniman untuk membuat karya yang menarik di tengah situasi ini?

Dalam situasi ini agar karya tetap dapat menarik, dibutuhkan karakter yang unik dalam visualisasi, serta memiliki pemikiran-pemikiran kuat dalam karya. Hal tersebut yang akan membedakan karya seseorang dengan orang lain, sehingga tetap menonjol di kondisi dunia visual art yang eksperimental. Mencari sudut pandang sendiri yang berbeda bahkan berlawanan juga akan membantu menghasilkan arti unik dan memunculkan keaslian karya.

Menurut Anda, karya seni masa kini harusnya hadir seperti apa?

Menurut saya, karya seni masa kini harus peka terhadap teknologi dan perkembangan zaman, namun tetap peduli terhadap keadaan sosial.

2

Okyviane Liunic

Bagaimana awal ketertarikan Anda dengan visual art?

Awalnya saya tertarik visual art mungkin karena dari kecil sudah sering menggambar bersama keluarga tiap hari Minggu. Lalu saat kuliah, saya memutuskan untuk mendalami visual art dengan masuk jurusan Desain Komunikasi Visual di Itenas, Bandung. Lama kelamaan, saya semakin suka dengan bidang yang saya tekuni, dan orang-orang di sekitar saya yang juga bertalenta, menjadikan saya semakin semangat berkarya di dunia visual art.

Bagaimana proses kreatif Anda dalam membuat karya?

Saya biasanya mindmap ide awal. Lalu membuat sketsa topik yang mau saya angkat, sebelum saya tuangkan ke dalam kertas atau media digital.

2

Apa idealisme Anda dalam berkarya?

Idealisme saya lebih mengarah ke hal-hal yang kita alami sehari-hari. Kadang saya juga membagikan sebagian kecil cerita hidup saya dari pengalaman yang saya alami ke dalam karya.

Dunia visual art sekarang sifatnya eksperimental dalam mengolah medium sampai konsep, bikin semua orang berani berkarya. Bagaimana cara Anda sebagai seniman untuk membuat karya yang menarik di tengah situasi ini?

Persaingan di industri kreatif memang super ketat. Cara saya untuk terus menghadirkan karya menarik, adalah dengan sebisa mungkin membuat hal baru di antara yang sudah ada. Walaupun “There’s nothing new under the sun” ya. Saat ini, saya sedang mencoba menggali ide dan mengembangkannya dengan interaksi dan experience.

Menurut Anda, karya seni masa kini harusnya hadir seperti apa?

Buat saya, karya seni hari ini harus hadir bukan hanya aesthetically pleasing, tapi juga harus relatable dengan penikmatnya.

Warna-warni inisiatif inilah yang kemudian ditampung oleh Go Ahead Challenge. Dari puluhan ribu submisi karya, terpilihlah dua belas finalis dari subkultur fotografi, visual art, style dan musik di Indonesia telah terpilih berkat keunikan mereka. Dan setelah melewati seleksi dari Mentor-Mentor, Anton Ismael, Arian Arifin, Ade Darmawan, Arifin Windarman dan Auguste Soesastro, mereka akan memamerkan sebuah kolaborasi dengan seniman lokal di Artwarding Night. Empat nama di atas adalah beberapa diantara finalisnya.

Tahun ini, Go Ahead Challenge akan memilih 5 pemenang yang terdiri dari empat pemenang pilihan kurator dan satu Pemenang Favorit pilihan publik. Vote Pemenang Favorit di GoAheadPeople.com dengan memilih karya yang menarik untuk membuat siklus regenerasi dalam dunia visual art Indonesia terus berputar.whiteboardjournal, logo

Tags