Merayakan Pencapaian dan Prestasi

17.11.16

Merayakan Pencapaian dan Prestasi

Menyongsong Regenerasi

by Febrina Anindita

 

Diawali di akhir dekade 90’an dan dimantapkan di awal 2000an, scene kreatif Indonesia telah tumbuh dan berkembang jauh. Macam bentuk kreasinya sangat bervariasi, dan masing-masing telah memiliki pengaruh dan menebar inspirasi tersendiri. Membuat pergerakannya tersebar ke berbagai penjuru negeri. Menghasilkan generasi dimana kreativitas dirayakan dan dihidupi sebagai bagian yang semakin tak terpisah dari aktivitas sehari-hari.

Jika dulu kreativitas dilihat sebagai hobi, atau semata sebagai sampingan, kini banyak yang menjadikannya sebagai fokus utama. Dari situ, lantas muncul berbagai karya yang mendefinisikan zaman. Mulai dari album musik, hingga berbagai karya seni, telah menjadi titik mula gagasan, jika bukan acuan dari pergerakan yang muncul kemudian. Di titik ini, sebuah generasi (dalam konteks ini, mereka adalah generasi pasca reformasi) telah menetapkan platform sekaligus standar tersendiri.

r1

Contohnya yang paling nyata ada pada apa yang telah dilakukan oleh Seringai dan UNKL347. Pada bidang masing-masing, keduanya telah meninggalkan bekas yang mendalam. Melalui musiknya, Seringai telah menghidupkan scene musik bawah tanah. Tanpa harus mengucap janji utopis ingin mewarnai blantika musik nasional, mereka dengan semangat menyuarakan apa yang mereka yakini benar dan keinginan untuk bersenang-senang telah melakukannya. Secara musikal, pengaruh Seringai bisa dilihat pada bagaimana mereka menyebarkan tren heavy metal/stoner metal ke seluruh penjuru nusantara. Lirik berbahasa Indonesia yang ditulis Arian juga merupakan kunci, dimana Seringai kemudian menjadi pemicu maraknya kembali lirik berbahasa Indonesia di lagu band-band lokal. Belum lagi mengenai gaya ilustrasi dari Arian yang kini populer dan menjadi salah satu aliran grafis andalan.

r3

Dampak yang kurang lebih sama juga juga telah tercipta sejak UNKL347 mulai memasarkan produk mereka. Berawal dari proyek iseng semata, Dendy Darman, salah satu pendiri dari brand UNKL347, menjadi bagian dari revolusi clothing lokal yang di awal tahun dua ribuan berhasil dalam mengubah persepsi publik mengenai kualitas produk lokal. Jika dulunya hanya ada sebelah mata untuk produk bikinan negeri, dengan kualitas produknya UNKL347 membuat karya lokal menjadi buruan. Puluhan brand semacam yang muncul kemudian adalah pembuktian.

r2

Tak jauh dari apa yang Seringai dan UNKL347 lakukan, ada Agan Harahap serta Rama Dauhan yang juga telah membuktikan diri. Mengawali karirnya sebagai fotografer, nama Agan Harahap kemudian dikenal publik luas melalui ketajamannya dalam mencampur kitsch dan pop culture dalam karya yang memancing tawa sekaligus mengundang renung. Pada karyanya, superhero terlihat tampak berbaur dengan tentara di era perang dunia kedua. Di kesempatan berbeda, ia menempatkan selebritas internasional di situasi yang kental dengan khazanah lokal. Kreasi berbeda, dengan semangat yang sama hidup pada karya Rama Dauhan, kejeliannya dalam melihat tren, serta perhatiannya pada detail, membuat setiap karya fashion bikinannya menjadi kejutan yang menyenangkan. Dengan kualitas yang demikian, karya Rama Dauhan dan Agan telah meraih prestasi dan menyebar inspirasi bagi talenta di penjuru negeri.

r4

Dengan keadaan yang demikian, bisa dibilang bahwa scene kreatif Indonesia kini telah matang, dan sedang dalam masa keemasannya. Ini jelas merupakan preseden positif yang patut dirayakan. Tapi, satu hal yang lebih penting untuk segera dilakukan adalah antisipasi. Antisipasi dalam hal ini penting, supaya iklim kreatif yang telah tercipta tak lantas stagnan dan lantas berhenti berkembang. Jawabnya ada pada regenerasi. Melalui regenerasi, akan ada talenta baru yang muncul untuk menyandingi, atau bahkan menandingi apa yang telah dicapai oleh generasi sebelumnya.

Akan menarik untuk mengikuti bagaimana bentuk talenta yang akan muncul di kemudian hari. Siapakah yang mampu menjadi Seringai berikutnya, siapa yang akan bisa menyamai prestasi Dendy melalui UNKL347, atau bagaimana bentuk kenakalan generasi sekarang, jika Agan merupakan representasi keisengan generasi di belakang. Dan, mengingat regenerasi bukan hal yang bisa terjadi dalam sekejap mata, maka akan menarik bila prosesnya bisa dimulai dengan segera.

Sebagai salah satu usaha regenerasi, Go Ahead Challenge sebagai kompetisi kreatif telah mengumpulkan talenta yang ada di berbagai pelosok bangsa. Menjaringnya menjadi 12 individu yang dinilai bisa memberikan nafas baru bagi kreativitas yang muncul dari negeri ini. Dan, sebagai penutupnya, dua belas individu tersebut akan ditantang untuk berkolaborasi bersama berbagai sosok idola yang telah membagi inspirasi. Dan, Seringai, Dendy UNKL 347, Agan Harahap serta Rama Dauhan adalah beberapa figur yang ditantang untuk berkolaborasi bersama talenta baru yang menjadi ujung dari regenerasi ini. Buka GoAheadPeople.com dan datang ke Gudang Sarinah pada Minggu, 20 November 2016 untuk menjadi saksi jalannya proses regenerasi kreativitas bangsa. whiteboardjournal, logo

Tags