Beyonce dan Jay Z Mengolah Karya Seni Masterpiece di Museum Louvre untuk Latar Video Musiknya

Music
22.06.18

Beyonce dan Jay Z Mengolah Karya Seni Masterpiece di Museum Louvre untuk Latar Video Musiknya

Apakah video “APESHIT” akan menstimulus masyarakat Indonesia untuk mereplika aksi serupa?

by Whiteboard Journal

 

Teks: Salsabila Ramadhani

Foto: Dazed

Pasangan Beyoncé dan Jay Z, yang tergabung dalam The Carters baru saja merilis lagu “APESHIT” beberapa waktu lalu dan langsung memenuhi laman di media maupun media sosial. Bicara power, kita tahu bahwa nama mereka sendiri sudah menarik perhatian publik, tapi nampaknya hal tersebut kurang ekstra bagi mereka, karena video musik yang dibuat untuk lagu ini dilakukan di Museum Lourve. Bukan sebagian kecil dari museum, melainkan akses privat untuk menelusuri setiap karya dan langit-langit museum Louvre sebagai lokasinya. Berisi karya-karya ternama seniman dunia seperti Jacques-Louis David, hingga Leonardo Da Vinci, The Carters pun memboyong penari untuk tampil dan mengeksplorasi museum yang selalu dipadati turis ini. Namun di antara maraknya respon akan kerennya konsep video ini, terdapat pertanyaan besar muncul, yakni bagaimana mereka bisa menyewa museum tersebut?

Pihak museum mengungkapkan bahwa terdapat beberapa pertimbangan sehingga duo musik itu berhasil mendapatkan izin untuk memfilmkan video musik mereka di tengah yang tak ternilai harganya. Dalam sebuah pernyataan untuk Vulture, Museum Louvre mengatakan bahwa saat The Carters mengajukan ide terkait dengan shooting video musik mereka, dan Museum Lourve pun langsung menyetujuinya dikarenakan deadline yang cukup ketat serta ide video musik tersebut yang menggambarkan hubungan kuat dengan museum dan karya-karya di dalamnya.

Namun alih-alih menampilkan padanan seimbang antara The Carters dan deretan karya masterpiece, video ini justru menurunkan ‘nilai’ karya menjadi sekadar bagian dari pop culture saja lewat teknik sinematografi dan pencahayaan pada umumnya. Seakan ingin memamerkan power, mereka pun mampu menyorot lukisan Monalisa dengan jarak – yang jika kita tahu pada realitanya, pengunjung tidak ada yang bisa berdiri sedekat itu dengan sang mahakarya.

Sekarang setelah potongan video ini bermunculan di media sosial, jika melihat tren selfie dan wefie di Indonesia apakah video “APESHIT” akan menstimulus masyarakat Indonesia untuk mereplika aksi serupa? whiteboardjournal, logo