Comma Books Luncurkan “Dear Jane”, Angkat Suasana Intim Karya Pratiwi Juliani

Art
14.05.19

Comma Books Luncurkan “Dear Jane”, Angkat Suasana Intim Karya Pratiwi Juliani

Peluncuran buku yang diisi dengan theatrical reading dan penampilan musik.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Wintang Warastri
Foto: Comma Books & Wintang Warastri

Mengambil tempat di Kinosaurus, Jakarta Selatan, pada Minggu 12 Mei kemarin karya terbaru dari penulis Pratiwi Juliani, “Dear Jane” diluncurkan. Buku ini merupakan novel pertama dari Pratiwi, setelah sebelumnya ia menerbitkan “Atraksi Lumba-Lumba dan Kisah-Kisah Lainnya”. Buku “Dear Jane” ini juga menjadi satu-satunya novel yang terpilih menjadi salah satu pemenang Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) Emerging Writers Program tahun lalu.

Meskipun “Dear Jane” merupakan buku kedua yang ia luncurkan, novel ini sebenarnya merupakan karya perdana Pratiwi dalam dunia penulisan, seperti yang ia ungkapkan dalam pembukaan acara. Berawal dari tugas kelas menulis yang berhasil ia selesaikan, atas rekomendasi kawannya Pratiwi pun memasuki Emerging Writers Program dalam UWRF dan menang. Namun jika bicara tentang ceritanya, buku ini mengangkat kisah Jane yang mengubah arah hidupnya setelah bertemu Andri dan meninggalkan tunangannya untuk sang pria. Di sisi lain hadir Alexander, seseorang yang tampaknya juga menarik hati Jane dengan cara yang berbeda lagi.

Interaksi antara tokoh-tokoh dalam buku ini digambarkan secara apik lewat pembacaan dramatis yang menjadi salah satu agenda dari peluncuran buku tersebut – Jane diperankan oleh Faradina Mufti dan Alexander diperankan oleh Alex Abbad. Dialog imajinatif dan puitis terjalin antara keduanya, menggambarkan konflik cinta, identitas, dan keinginan untuk menemukan tempat yang bisa disebut rumah. Pembacaan dramatis ini menyambung bait-bait naskah yang sebelumnya dibacakan dan dinyanyikan Andri, diperankan oleh Tio Pakusadewo. Keseluruhan naskah yang dibawakan diambil langsung dari beberapa momen dalam “Dear Jane” sehingga memberi kesempatan bagi yang datang untuk mengintip atmosfer dunia para karakter tersebut berada.

Selain lewat tata ruang Kinosaurus dan video instalasi yang mengajak penonton dan penampil untuk lebih dekat dengan satu sama lain, suasana intim yang mencerminkan “Dear Jane” kian terbangun lewat penampilan Alvin Baskoro. Membawakan beberapa lagu ciptaannya sendiri baik dalam bahasa Indonesia dan Inggris, momen yang semakin mengakrabkan suasana terjadi lewat salah satu penonton yang impromptu bermain harmonika mengiringi permainan gitar dan nyanyian Alvin. Sembari mengajak penonton bernyanyi, Alvin menutup agenda sore itu.

Jelas, “Dear Jane” mampu mengajak pembaca untuk mengenali diri sendiri dan rumitnya hubungan kasih sayang di hidup masing-masing.whiteboardjournal, logo