Gimme 5: Musik Folklore Pilihan Kanoko Takaya

Art
25.04.19

Gimme 5: Musik Folklore Pilihan Kanoko Takaya

Dari Susumu Yokota hingga Uwalmassa.

by Ghina Sabrina

 

Sebagai seorang seniman, Kanoko Takaya dikenal lewat karyanya yang penuh warna dan memiliki nuansa folklore kental. Ketertarikannya pada budaya Indonesia, khususnya dengan topeng-topeng tradisional, tercermin pada motif maupun wajah yang ia lukis. Ia pun tidak membatasi sejauh mana ia dapat berkarya dengan menggunakan bermacam-macam medium untuk berekspresi, mulai dari kayu, akrilik, kain, keramik, kertas hingga perabotan rumah tangga. Penggabungan elemen folklore dengan pemilihan warna khas serta motif-motif yang terinspirasi dari alam pun membuat karyanya memiliki karakter tersendiri. Tidak hanya terdapat dalam karya seni visual, elemen folklore juga dapat ditemukan dalam musik, oleh karena itu kami menanyakan apa saja musik folklore pilihan Kanoko.

Mariah – 心臓の扉 (Shinzo No Tobira)

Ketika mendengarkan lagu ini rasanya seperti berada di dunia yang aneh dan indah. Mencium bau tanah di udara. Dan seperti ada yang memperhatikan dengan tatapan seksama. Saya merasa terpikat pada alunan semacam ini.

OOIOO – GAMEL (ガムル) 

Band ini terdiri dari perempuan-perempuan kuat. Saya merasa mereka lepas dan bebas mengungkapkan apa yang mereka maksud dengan kemampuan dalam bermusik yang hebat juga. Sewaktu pertama kali saya mendengar band ini, saya tidak tahu mereka siapa. Setelah cari tahu, ternyata drummer-nya adalah Yoshimio dari band yang mantap juga bernama Boadamus. Mereka juga pernah memakai suara gamelan di karya mereka. Saya mau bertambah tua secara keren seperti mereka.

UWALMASSA

Primitive tapi new wave. Sebagai anak muda Indonesia, mereka menghargai identitas khasnya tanpa menghilangkan semangat punk di belakang penampilan mereka yang terkontrol dan tenang.

Shika Shika – Hilos Vol. III: Shhhhh 

Lagu ini cocok didengarkan di rumah saya di Bali. sambil membuka jendela lebar-lebar, lihat sawah sewaktu saya menggambar. Pertama kali ketemu dengan Shika Shika collective tahun kemarin di Jepang. Dia membeli karya saya. Setelah mendengar musiknya, saya merasa seperti ada koneksi antara suara yg dia hasilkan dengan karya saya. Tapi saya belum bilang dia haha. Lagu ini rasanya seperti membayangkan datang ke museum ethnography.

Susumu Yokota – Acid Mt. Fuji

Dia seniman jenius. Musik yang dia buat rasanya seperti kaleidoskop warna warni. Tidak terbatas genre, Susumu Yokota memproduksi techno, house sampai disko dan ambient juga. Album ini katanya terinspirasi dari lukisan Hokusai Katsushika. Memasuki track demi track, dimulai dengan suasana tradisi Jepang lalu perlahan tanpa disadari suasananya berubah menjadi seperti transendental. Saya mau sekali menari dengan musik ini.whiteboardjournal, logo