Julian Abraham “Togar” Hadirkan “Ulah Tanah” Sebagai Apresiasi Terhadap Jatiwangi

Art
26.08.19

Julian Abraham “Togar” Hadirkan “Ulah Tanah” Sebagai Apresiasi Terhadap Jatiwangi

Menghadirkan instalasi gym dengan beban terbuat dari genteng.

by Whiteboard Journal

 

Teks & foto: Ergian Pinandita

Selama sebulan ke depan, RUCI Art Space akan menghadirkan nuansa pameran seni yang unik. Pasalnya, ruang yang biasa kita kenal sebagai galeri seri rupa akan berganti nama menjadi sebuah pusat kebugaran bernama “Super Baday Fitness Centre” hingga 15 September 2019 mendatang. “Super Baday Fitness Centre” sendiri hadir sebagai bentuk sinergi dengan pameran tunggal seniman Julian Abraham aka Togar yakni “Ulah Tanah”. Tak hanya itu, sebagai gym, “Super Baday Fitness Centre” berbeda dengan pusat kebugaran pada umumnya karena menggunakan alat angkat beban dari genteng sebagai penggantinya.

Ide sinergi antara “Ulah Tanah” dan “Super Baday Fitness Centre” berawal dari sebuah acara Jatiwangi Cup, sebuah kompetisi binaraga para jebor (pekerja pabrik genteng) Jatiwangi yang selalu dilaksanakan di tanggal 11 Agustus sebagai bentuk apresiasi pekerja pembuat genteng yang memiliki tubuh bak binaragawan dan juga sebagai awal rangkaian perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Para jebor ini dalam kompetisinya akan berpose seperti para binaragawan profesional.

Sebuah konsep “Manusia berasal dari tanah” juga menjadi dasar dari pameran ini. Menilik perkataan Togar saat pembukaan ekshibisi, ia mengatakan bahwa “Super Baday Fitness Centre” merupakan sebuah perubahan siklus makna. Jika biasanya genteng yang berbahan dasar tanah selalu dibuat oleh manusia, kali ini melalui alat pembentuk otot dengan genteng sebagai pemberat melakukan hal sebaliknya. Seolah-olah tanahlah yang membentuk manusia (otot). Selain itu, nilai kepekaan juga ditonjolkan dalam pameran ini, karena para penikmat harus lebih bersabar dan berhati-hati dalam menggunakan alat kebugarannya. Sebab genteng sendiri merupakan keramik yang lebih mudah pecah, sama seperti para jebor yang mengolah tanah menjadi genteng yang membutuhkan tingkat kehati-hatian tinggi agar genteng tidak mudah pecah.

Dikuratori oleh Grace Samboh dan Arief Yudi (salah satu pendiri Jatiwangi art Factory), pameran “Ulah Tanah” menampilkan enam karya seni berupa foto dan instalasi. Karya tersebut dibuat Togar dengan mengajak para jebor Jatiwangi Cup tahun 2015 sebagai talent. Keduanya hadir dengan ide konsep yang sama, yakni para jebor diarahkan membentuk sebuah tumpukan genteng-genteng dalam berbagai gaya. Mulai dari para jebor yang tengkurap dan menumpuk badan satu sama lain, hingga para jebor yang saling berdempetan dengan berdiri menyamping menahan badan satu sama lain. Melalui konsepnya tersebut, Togar ingin menggambarkan bagaimana Jatiwangi hadir sebagai kota penghasil genteng terbesar di Indonesia. 

Dengan hadirnya sinergi karya “Ulah Tanah” di dalam instalasi “Super Baday Fitness Centre”, penikmat karya diajak untuk merasakan sendiri sensasi menggunakan alat angkat beban berbahan dasar genteng dan meresapi makna yang ditonjolkan. Pada pameran kali ini, Togar kembali berhasil menawarkan pameran seni kontemporer lewat eksplorasi medium serta experience menarik bagi penikmat seni.

“Ulah Tanah (Mischievous Earth)”

16 Agustus – 15 September 2019

Senin – Minggu 
11.00 – 19.00 WIB

RUCI Art Space

Jl. Suryo No. 49
Jakarta Selatan, Indonesiawhiteboardjournal, logo