Sensasi ASMR Hadir di Depan Mata pada Pameran “Weird Sensation Feels Good: The World of ASMR”

Art
23.05.22

Sensasi ASMR Hadir di Depan Mata pada Pameran “Weird Sensation Feels Good: The World of ASMR”

Berjudul “Weird Sensation Feels Good: The World of ASMR”, pameran ini menawarkan pengalaman yang bisa membuat anda merasa tenang atau malah membuat anda merinding.

by Whiteboard Journal

 


Teks: Jesslyn Sukamto

Foto: Ed Reeve

Jutaan orang di seluruh dunia adalah bagian dari komunitas online yang ingin merasakan pengalaman ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response), sensasi fisik euforia atau ketenangan mendalam, terkadang berupa kesemutan di sekujur tubuh, yang dipicu melalui suara, sentuhan, dan gerakan.

Video eksklusif yang diangkat oleh Dezeen menawarkan pengalaman memasuki lingkungan yang disetel secara akustik dan pahami bagaimana orang dapat menggunakan alat dan bahan baru dan yang sudah ada untuk menavigasi dunia ASMR yang kompleks.

Terlihat dari video tersebut bahwa kurator James Taylor-Foster ingin para desainer dari seluruh belahan dunia untuk mempelajari fenomena budaya ASMR, yang juga merupakan subjek dari pameran pertama di Design Museum, London.

Pameran tersebut merupakan kolaborasi dengan ArkDes, pusat arsitektur dan desain nasional Swedia, yang mengangkat dunia ASMR keluar dari layar dan menerawangi ruang fisik.

“Pameran ini adalah eksperimen di mana Anda akan melihat karya-karya aneh, karya yang mungkin membuat Anda merasakan sesuatu yang belum pernah Anda rasakan sebelumnya,” ujar Taylor-Foster dalam video tersebut.

Taylor-Foster juga sempat menjelaskan bahwa melonjaknya popularitas dari gerakan ini sangat berkorelasi dengan pesatnya perkembangan internet, ponsel pintar, dan media sosial. Dia berpendapat bahwa konten ASMR dapat memberikan sebuah ruang untuk kelegaan dan relaksasi kepada orang-orang di dunia yang penuh kesibukan, dan bahwa para desainer dapat belajar banyak dari gerakan tersebut.

Pameran ini dimulai dengan video motion graphic yang berisi klip-klip menghipnotis dari tabung 3D yang diiris oleh Andreas Wannerstedt, cincin bertekstur yang terus-menerus dipelintir oleh Oscar Pettersson, dan apa yang tampak seperti jagung yang mengembang dan mengerut berjudul “Tanaman Sintetis” oleh Wang & Söderström.

Kemudian, pengunjung dapat memasuki ruangan kecil yang didedikasikan untuk karya Bob Ross, seorang instruktur melukis Amerika dan pembawa acara “The Joy of Painting” (1983-1994).

Seorang penonton menikmati lukisan indah karya Bob Ross. (Foto: Ed Reeve)

Di sebelah layar adalah lidah mekanis karet – berjudul “That Feeling/Immeasurable Thirst” oleh Tobias Bradford yang meniru gerakan menjilati dan meneteskan air liur sintetis. 

Lidah karet mekanis berjudul “That Feeling/Immeasurable Thirst” oleh Tobias Bradford. (Foto: Ed Reeve)

Ruang instalasi multi-sensory oleh Julie Rose Bower. (Foto: Ed Reeve)

Seniman dan peneliti multi-disiplin, Julie Rose Bower, juga ditugaskan untuk menciptakan ruang untuk meningkatkan pengalaman sensorik yang menampilkan lima instalasi: gua, lubang pasir, sumur harapan, mikrofon dengan kuas, dan berlapis-lapis kain. Bahkan ada fokus pada prostesis kulit buatan oleh Marc Teyssier yang mengundang pengunjung untuk merasakan korelasi antara sentuhan dan suara.

Namun, tempat utamanya adalah sebuah ruang besar yang sepenuhnya empuk yang diisi dengan monitor, headphone yang digantung dan bantal yang mendorong peserta untuk bersantai. Selain berisi video-video dari anak anjing yang gemas dan empuk sedang dirawat di Korea Selatan, klip Björk tahun 1988 lalu yang dengan lembut menjelaskan cara kerja televisi saat dia menelusuri bagian dalam tabung sinar katoda dengan jari-jarinya juga menawarkan sebuah kepuasan dari ASMR.

Berfokus pada ASMR, ruang besar ini berlapis penuh dengan monitor dan headset. (Foto: Ed Reeve)

Pameran “Weird Sensation Feels Good” berlangsung dari 13 Mei hingga 16 Oktober 2022 di Design Museum, London.whiteboardjournal, logo