Peneliti Arsitektur Yujia Bian Menyampaikan Pesan Melalui Sebatang Sabun

Design
30.09.19

Peneliti Arsitektur Yujia Bian Menyampaikan Pesan Melalui Sebatang Sabun

Ilustrasi pendapat tentang dunia arsitektur melalui sebuah sabun.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Gernas Geraldi
Foto: Dezeen

Seorang peneliti di bidang lanskap, arsitektur, dan seni bernama Yujia Bian telah memasukkan kata arsitektur ke dalam batangan sabun yang digunakan di Oslo Architecture Triennale. Festival arsitektur terbesar di wilayah Nordik yang juga merupakan salah satu arena terkemuka dunia ini menawarkan diskusi tentang tantangan arsitektur dan perkotaan. Pada festival ini, sabun yang dibuat Bian bertujuan untuk menyampaikan pendapatnya tentang dunia arsitektur saat ini.

Sabun tersebut telah ditempatkan di Museum Nasional Arsitektur Oslo yang merupakan salah satu tempat untuk triennale, dan akan digunakan sepanjang festival. Pesan yang disampaikan melalui sabun tersebut cukup unik karena, sebelum digunakan tulisan “Architecture” masih terlihat jelas, namun ketika semakin lama dipakai, tulisan tersebut akan memudar tidak sama seperti aslinya. Melalui hal tersebut, pesan yang ingin disampaikan adalah bangunan berubah ketika melewati masa penggunaan yang lama dan akan terlihat berbeda dengan wujud awalnya. 

Sabun tersebut dibuat untuk mewakili perasaan orang-orang yang frustasi dengan arsitektur. Sabun batang tersebut diproduksi di Guangzhou, Cina dengan pembuatan menggunakan cetakan silikon yang juga dibuat di pabrik sabun. Karya dari Yujia Bian bisa dibilang cukup menarik, karena mengaplikasikan pendapat ke dalam benda yang digunakan sehari-hari oleh semua orang namun tidak mendapatkan perhatian yang lebih. Melihat adanya pesan implisit seperti ini, apakah publik semakin aware dengan keadaan arsitektur hari ini?

Oslo Architecture Triennale sendiri berlangsung di ibukota Norwegia antara 26 September dan 24 November 2019.whiteboardjournal, logo