Teks: Ratu Intan Mutia
Foto: Zaha Hadid Architects

Dalam mengembangkan Kota Sains Guangming, Shenzhen tengah membangun sebuah landmark: Museum Sains dan Teknologi. Bekerja sama dengan Zaha Hadid Architects, museum ini diharapkan agar dapat menjadi tujuan utama untuk mempelajari dan mengeksplorasi sains dan teknologi serta dampaknya terhadap kehidupan juga masa depan manusia. 

Dalam proyeknya kali ini, Zaha Hadid Architects mengeksplorasi geometri lengkung dinamis yang terinspirasi dari rute sirkulasi perkotaan kota. Museum dengan total luas bangunan seluas 125.000 meter persegi ini memiliki bentuk massa yang diadaptasi dari batu kerikil dan membentuk huruf U. Transformasi massa bangunan terbentuk karena bangunan dirancang untuk menanggapi lokasi situs yang berdekatan dengan Taman Guangming. Selain itu, denah bangunan yang berbentuk U memiliki orientasi ke ruang tengah, yaitu atrium. Pada atrium, nantinya akan terdiri dari galeri pameran, ruang dan fasilitas publik, serta fasilitas pendidikan bagi siswa. Aliran struktur bangunan juga menghubungkan atrium museum dengan lanskap alam Taman Guangming. 

Dalam merancang, Zaha Hadid Architects berkata bahwa strategi ramah lingkungan merupakan peran penting agar bangunan dapat menjadi “benchmark of sustainability” di wilayah tersebut. Museum Sains dan Teknologi ini akan memanfaatkan insulasi termal berkinerja tinggi dan kaca hemat energi bersama dengan smart building management yang secara otomatis dapat memantau kondisi lingkungan internal serta membantu meminimalkan konsumsi energi gedung. 

Setelah berjalan sejak 2019, proyek dari Museum Sains dan Teknologi Shenzhen direncanakan akan rampung pada tahun 2023.