Who, What, Why: Yori Antar

Design
25.07.18

Who, What, Why: Yori Antar

Selain kerjanya di Wae Rebo, Yori Antar dan timnya juga berhasil melestarikan 15 desa adat lainnya.

by Emma Primastiwi

 

Who

Yori Antar merupakan salah satu arsitek Indonesia yang dideskripsikan sebagai ‘Pendekar Arsitektur Nusantara’. Lahir sebagai putra dari arsitek ternama Indonesia, Han Awal, ia menyatakan bahwa Yori Antar dinamakan menurut kosmonot Yuri Gagarin. Jiwa dirgantara Yuri Gagarin menginspirasikan dirinya untuk mempelajari studi lebih lanjut dalam teknik mesin. Walau ia mempelajari teknik mesin, ia lebih merasa lebih nyaman dalam arsitektur, hal itu dikarenakan kebiasaan ayahnya mengajak dirinya keliling proyek dan juga mempelajari bangunan, maka dari itu, ia mencoba mencicipi dunia arsitektur dan ternyata, mempunyai bakat yang terpendam.

What

Yori antar mempunyai gaya arsitektur yang postmodernist, kompleks, dan juga sangat detil – berbeda dari desain arsitektur Indonesia pada umumnya. Walau ia merupakan seorang arsitek minimalis dan juga green, ia merasa bahwa arsitektur Indonesia terkadang seperti musiman. Maka dari itu, ia menjalani sebuah perjalanan ziarah arsitektur yang menghasilkan buku “Tibet di Otak” buatan Yori Antar dan kawan-kawan arsiteknya. Dari situ, ia merasa dorongan kuat untuk mempelajari lebih dalam arsitektur Indonesia. Ia mengelilingi Indonesia dari Batak, Toraja, Nias dan berakhir di Wae Rebo. Di Wae Rebo, Yori Antar berhasil melestarikan kembali Rumah Adat Mbatu Niang yang sudah cukup rusak dan juga memberdayakan masyarakat Wae Rebo, yang akhirnya menghasilkan 7000 turis per tahun di sana. Selain kerjanya di Wae Rebo, Yori Antar dan timnya juga berhasil melestarikan 15 desa adat lainnya.  

Why

Selain menjadi salah satu arsitek ternama di Indonesia, usaha Yori Antar untuk melestarikan kembali dan mengangkat arsitektur Indonesia yang telah terbengkalai merupakan suatu hal yang sangat diperlukan, terutama di era postmodernis yang sedang kita tinggali ini. Banyak masyarakat Indonesia yang lupa akan kekayaan budaya Indonesia karena sudah tertelan teknologi dan dunia digital. Upaya Yori Antar dalam melestarikan kembali budaya adat Indonesia ini patut dicontoh oleh para arsitek-arsitek baru yang mungkin tidak terlalu mempelajari atau memperhatikan arsitektur dan pembangunan Indonesia. Entah bagaimana caranya, kelestarian budaya di desa-desa terpencil Indonesia berhasil dibangun kembali oleh Yori Antar dan timnya.

Baca interview kami dengan Yori Antar untuk mengenal arsitektur Indonesia lebih baik, serta bagaimana kita bisa ikut melestarikannya. whiteboardjournal, logo