“EDDA Café”, Novel Visual dengan Kisah Mengharukan Hasil Garapan Developer Game Indonesia

Media
03.03.21

“EDDA Café”, Novel Visual dengan Kisah Mengharukan Hasil Garapan Developer Game Indonesia

Digarap dalam rangka Hari Valentine, kisah “EDDA Café” akan dipisah menjadi tiga bagian.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: IGN Southeast Asia

Jika kembali ke beberapa pekan yang lalu, tepatnya pada 14 Februari atau Hari Valentine, momentum tersebut dijadikan ajang berbagai macam perusahaan atau merek di berbagai sektor industri untuk mengeluarkan edisi spesial produknya masing-masing. Begitu pun pada sektor seni, karya artistik yang tercipta dalam rangka merayakan Hari Kasih Sayang itu biasanya memiliki suasana yang menghangatkan; salah satunya yakni novel visual berjudul “EDDA Café”.

“EDDA Café” merupakan karya buatan developer game asal Indonesia yang bernama Morinoir/Pepapen, di mana novel visual tersebut berisikan kisah mengenai cinta dan kehilangan yang dikemas secara lucu namun dapat mengharukan.

Meski novel visual di atas ini dibuat khusus untuk Valentine VN Jam 2021, namun bukan kisah romansa membahagiakan yang mereka angkat, melainkan sebaliknya, melalui tokoh utama Mina, “EDDA Café” menceritakan bagaimana kehilangan orang yang dicintai. Mengingatkan pada “Before the Coffee Gets Cold”, sebuah novel yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi, berlatar kisah sama di mana terdapat sebuah kafe yang mampu membawa pelanggannya melakukan perjalanan waktu ke masa lalu.


Visual dalam game “EDDA Café” dirancang sedemikian rupa sehingga nampak indah, layaknya novel grafis atau komik yang sering terpampang di Webtoon. Keseluruhan kisah “EDDA Café” akan dipisah ke dalam tiga bagian, untuk bagian pertama sudah tersedia dan bisa kalian mainkan dengan mengklik tautan ini.whiteboardjournal, logo