Saat diumumkan bahwa Efek Rumah Kaca adalah salah satu delegasi Indonesia di acara SXSW 2018 ada rasa bangga, bahwa akhirnya salah satu band terbaik kita diberi kesempatan untuk pamer karya di level internasional. Namun, rasa bangga itu kemudian bersanding dengan rasa ragu, apakah band yang menyanyikan lagunya seratus persen dalam Bahasa Indonesia ini bisa menunjukkan pesonanya di telinga para penduduk dan pelancong di Austin, Texas?

Hari Jumat, 16 Maret 2018 jam 11 malam waktu Texas, ragu itu luluh. Nyatanya, Efek Rumah Kaca memiliki pesona yang sama di telinga semua pendengarnya. Mungkin ini adalah salah satu bukti betapa kualitas adalah hal yang universal. Bermain di Esther’s Follies, sebuah restoran kecil yang biasa diisi dengan pertunjukan komedi, malam itu Cholil dan kawan-kawan membuatnya menjadi panggung musik yang mumpuni.

Di hampir setiap akhir lagu terdengar sorak-sorai pengunjungnya, di tengah lagu, tak jarang diantara penonton yang tergerak untuk berdansa. Tapi yang jelas, tak ada yang lebih menarik dari bagaimana salah satu lagu paling spiritual Efek Rumah Kaca, “Kuning” dinyanyikan di panggung, dan di saat yang sama para pengunjung tenggelam dalam . Sekali lagi, Efek Rumah Kaca membawa bangga pada nama Indonesia.

Klik di sini untuk melihat obrolan kami bersama Efek Rumah Kaca baru-baru ini.