Adidas, Patagonia, dan Reebok Sebagai Merek Fashion Paling Transparan Menurut Fashion Transparency Index 2019

Fashion
05.05.19

Adidas, Patagonia, dan Reebok Sebagai Merek Fashion Paling Transparan Menurut Fashion Transparency Index 2019

Mengajak industri fashion untuk beroperasi secara lebih etis.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Wintang Warastri
Foto: Hypebeast

Pekan lalu dari tanggal 22 hingga 28 April telah berlangsung Fashion Revolution Week. Diadakan serentak secara global, agenda tersebut adalah bentuk inisiatif dari platform Fashion Revolution, sebuah gerakan kampanye non-profit yang mengajak industri fashion untuk beroperasi secara lebih etis. Sebagai bagian dari Fashion Revolution Week, FR menerbitkan Fashion Transparency Index 2019, sebuah daftar yang mengindikasikan partisipasi aktif berbagai merek fashion dunia dalam isu kepedulian lingkungan dan sosial melalui berbagai kebijakan yang mereka keluarkan di publik.

Hasilnya, Adidas, Patagonia dan Reebok terlihat berbagi peringkat teratas dari Fashion Revolution Week 2019. Masing-masing meraih skor 64% dari total penilaian sebanyak 250 poin, diikuti oleh Esprit yang memperoleh 62% dan H&M dengan skor 61%. Sebagai merek-merek active lifestyle, tingginya tingkat kepedulian lingkungan dan sosial merupakan komitmen yang sejalan dengan brand image mereka, juga membawa dampak positif bagi peluang pasar mereka ke depan.

Beberapa dari merek lain meskipun tidak mencetak skor yang tinggi, tetap melakukan perbaikan yang signifikan dari daftar tahun lalu, seperti Dior yang meraih 22%, Nike dengan 21%, New Balance dengan 18%, juga Marc Jacobs yang meraih 17%. Menarik dilihat bahwa kebanyakan merek luxury fashion masih mencetak skor rendah dalam Fashion Transparency Index 2019, seperti Max Mara, Longchamp dan Tom Ford yang kesemuanya mencetak skor kurang dari 2%. Di sisi lain, merek-merek fast fashion kebanyakan meraih skor total 41 hingga 50%, seperti Pull & Bear, Stradivarius, dan ZARA.

Carry Sommers sebagai pendiri Fashion Revolution mengajak seluruh merek fashion untuk menjadi lebih transparan dengan pasar, terutama dengan para konsumennya yang semakin ingin tahu tentang asal usul pakaian mereka. “We have more and more online transparency tools at our disposal to hold brands and retailers to account. We love [beautiful] fashion. … But there is no beauty without truth, and there is no truth without transparency.” Sebanyak 3,25 juta orang sudah bergabung dalam kampanye ini terhitung sejak tahun lalu, yang tentunya menjadi refleksi akan meningkatnya kepedulian konsumen tidak hanya kepada merek dan estetika fashion yang mereka pakai, namun juga asal-usulnya.whiteboardjournal, logo