Rekognisi bagi Transpuan di Industri Film, Asha Smara Darra Masuk Nominasi di Festival Film Indonesia

Film
18.10.23

Rekognisi bagi Transpuan di Industri Film, Asha Smara Darra Masuk Nominasi di Festival Film Indonesia

Asha Smara Darra mencetak sejarah sebagai transpuan pertama yang dinominasikan sebagai “Pemeran Utama Perempuan Terbaik” di Festival Film Indonesia.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Sekar Arum
Foto: @ruangbasbeth/Instagram

Pada 14 Oktober 2023, Festival Film Indonesia (FFI) 2023 resmi mengumumkan jajaran nominasinya. Bersamaan dengan kesempatan ini, Asha Smara Darra berhasil mencetak sejarah sebagai aktor transpuan pertama yang masuk nominasi di gelaran Festival Film Indonesia. Melalui filmnya yang berjudul Sara, Asha berhasil dinominasikan sebagai “Pemeran Utama Perempuan Terbaik” di gelaran festival film tersebut.

Film Sara menceritakan tentang seorang transpuan berusia 35 tahun yang harus kembali ke desanya setelah mendengar kabar pemakaman ayahnya. Sekembalinya Sara ke desa, ia menemukan ibunya kehilangan ingatan tentangnya sebagai seorang anak laki-laki karena trauma kehilangan suaminya. Ia mencoba untuk mengembalikan ingatan ibunya berdasarkan cerita yang dibuatnya sendiri, sesuai dengan keyakinan dan pemahaman atas tubuh dan identitasnya sendiri. Film ini mengajak audiens untuk tidak hanya sekedar menyaksikan, tetapi juga memahami luka-luka dari peristiwa kehidupan yang membentuk seorang individu bernama Sara. 

Sebelumnya, Asha juga tercatat pernah membintangi film pertamanya yang bertajuk Banyu Biru (2005) bersama Tora Sudiro dan Dian Sastrowardoyo. Namun Asha baru terlibat sebagai pemeran utama di film Sara, sebagai tokoh yang bernama Sara. Film ini juga berhasil menjadi salah satu film Indonesia yang tayang di Busan International Film Festival 2023.whiteboardjournal, logo