“Sesame Street” Perkenalkan Karakter Tuna Wisma Pertama Bernama Lily

Film
14.12.18

“Sesame Street” Perkenalkan Karakter Tuna Wisma Pertama Bernama Lily

Langkah untuk mengedukasi anak-anak mengenai pengertian tentang tuna wisma dan kemiskinan.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Wienda Putri Novianty
Foto: People

Maraknya isu tuna wisma yang menjamur di Amerika jelas mendorong “Sesame Street” untuk menciptakan karakter baru sebagai representasi. Berangkat dari situ, dunia “Sesame Street” akan kembali memperkenalkan karakter baru lewat kehadiran seorang anak kecil tuna wisma pertama bernama Lily. Sempat diperkenalkan pada 2011 silam,  Lily – seorang gadis berwarna pink cerah berumur 7 tahun akan kembali dihidupkan dengan gambaran seorang anak kecil yang lahir dari lingkungan keluarga kurang mampu.

Sebelum keluaran karakter Lily, “Sesame Street” juga pernah merilis karakter-karakter unik lain yang merepresentasikan sudut pandang berbeda di dunia anak-anak. Tahun 2002 lalu, seri ini pernah meluncurkan karakter pengidap HIV untuk pertama kali bernama Kami. Kemudian diikuti di tahun 2017, juga meluncurkan karakter baru sebagai seorang anak kecil mengidap autisme bernama Julia.

Bersama “Sesame Street”, karakter Lily akan disorot untuk mengedukasi anak-anak mengenai pengertian tentang tuna wisma dan kemiskinan. Upaya penghidupan karakter Lily jelas dilakukan acara ini untuk kembali meningkatkan kesadaran dan pemahaman sedini mungkin mengenai isu tuna wisma yang kerap dicap negatif. Ditambah dengan pendekatan cerita dengan sudut pandang anak-anak, karakter ini jelas mampu diadopsi dan dikembangkan sebagai langkah membangun impresi baik terhadap tuna wisma.

Walau perjalanannya Lily sebagai tunawisma tidak akan muncul di episode “Sesame Street” di televisi, namun,  karakter Lily akan direncanakan akan segera hadir melalui platform dan materi terpisah. Langkah “Sesame Street” menghidupi Lily jelas punya andil besar mempengaruhi sudut pandang anak-anak terhadap kehadiran tuna wisma. Setidaknya,  “Sesame Street” paham betul bahwa dengan mengedukasi sedini mungkin, mereka sedikitnya bisa berkontribusi membangun pemahaman baik terhadap anak-anak di Amerika.whiteboardjournal, logo