Setelah Film “Da 5 Blood” Spike Lee Kembali Menggarap Film Komedi Musikal tentang Viagra

Film
23.11.20

Setelah Film “Da 5 Blood” Spike Lee Kembali Menggarap Film Komedi Musikal tentang Viagra

Film musikal ini akan menjadi surat cinta Spike Lee untuk genre favorit masa kecilnya.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: Deadline/Ap Image

Kabar terbaru dari sutradara kenamaan Spike Lee, ia akan menyutradarai sebuah film musikal baru dengan topik yang cukup unik. Sutradara yang biasanya kerap mengangkat film dengan tema yang cukup berat seperti rasisme, kemiskinan dan isu-isu politik di Amerika ini telah memulai proyek baru yang lumayan nyeleneh – sebuah musikal komedi yang bercerita tentang obat viagra.

Dilaporkan bahwa film musikal komedi ini sendiri akan mengambil inspirasi dari penemuan tidak sengaja viagra, saat perusahaan farmasi Pfizer sedang mengembangkan formula untuk pengobatan nyeri dada yang dipicu oleh penyakit jantung. Film ini juga akan mengambil inspirasi dari sebuah artikel Esquire yang ditulis oleh David Kushner pada tahun 2018, berjudul “All Rise: The Untold Story Of The Guy Who Launched Viagra”. 

Menggandeng beberapa nama besar dalam dunia musikal, Spike Lee akan menulis skenario film ini bersama Kwame Kwei Armah, seorang pengarang drama dan sutradara asal Inggris. Selain itu, lagu original dalam musikal ini akan digarap oleh Stew Stewart dan Heidi Rodewald yang sebelumnya menjadi penulis lagu untuk musikal “Passing Strange” yang ditampilkan di pagelaran Broadway.

Walau proyek ini banyak dilihat sebagai candaan, Spike Lee memiliki alasan yang cukup sentimental. Mengingat salah satu alasan mengapa ia dapat berkecimpung di dunia film, mendiang ibu Spike Lee sering mengajaknya untuk menonton drama musikal sewaktu kecil. Juga seorang penggemar genre tersebut, proyek ini akan menjadi persembahan bagi mendiang ibunya. 

Melihat premis yang unik ini, banyak penggemar Spike Lee yang bertanya-tanya, bagaimana hasil akhir garapan baru ini? Mengingat tema yang sering diangkat oleh Spike Lee, mungkinkah ia menambah unsur komentar sosial seperti film-film yang sebelumnya? 

Tuliskan komentar kalian di kolom di bawah ini. whiteboardjournal, logo