Demi Relevan dengan Zaman, Buku Roald Dahl Direvisi Menjadi Semakin Inklusif

Human Interest
23.02.23

Demi Relevan dengan Zaman, Buku Roald Dahl Direvisi Menjadi Semakin Inklusif

Puffin Books dan Roald Dahl Story Company bekerja sama dengan Inclusive Minds dalam menyunting buku anak-anak Roald Dahl demi inklusivitas.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Reiko Iesha
Foto: The Academia Magazine

Penguin Books, penerbit buku yang didirikan pada tahun 1935 oleh Allen Lane, membangun Puffin Books sebagai bagian dari perusahaan penerbitan mereka khusus untuk buku anak-anak penuh ilustrasi. Penerbit yang didirikan pada tahun 1939 ini menerbitkan buku-buku karya Roald Dahl untuk pertama kalinya di tahun 1964 ketika buku Charlie and the Chocolate Factory dirilis. Walau buku anak-anak Roald Dahl sangat dikenang, terlihat dari cerita-cerita yang tidak terlupakan dan adaptasi-adaptasi film yang dibuat darinya, penulisan dan pilihan kata Dahl dalam cerita-ceritanya juga menerima kritik dari berbagai pihak, terutama di masa dengan kesadaran akan inklusivitas dan aksesibilitas yang semakin tinggi seperti sekarang. 

Para editor dari Puffin Books dan Roald Dahl Story Company bekerja sama dengan Inclusive Minds, suatu organisasi yang berdedikasi untuk membuat karya-karya sastra anak mudah diperoleh dan dimengerti bagi semua anak, apapun latar belakangnya, dalam menyunting beberapa buku anak-anak Dahl. Dahl dikenal sebagai penulis yang kontroversial dengan beberapa tuduhan akan karya yang misoginis, rasis, dan mengandung pesan antisemistisme, maka sebagian besar bagian dan pilihan kata yang terkait dengan berat badan, kesehatan mental, kekerasan, gender, dan ras dalam buku anak-anak Dahl telah disunting dan/atau dihapus. Buku-buku Dahl yang telah mengalami perubahan antara lain Charlie and the Chocolate Factory, Esio Trot, Fantastic Mr. Fox, The Witches, The Twits, dan Matilda


Roald Dahl Story Company membuat pernyataan bahwa suntingan ini dilakukan agar cerita-cerita Dahl masih dapat dibaca oleh anak-anak dari berbagai kalangan di masa sekarang; jalan cerita dan tokoh-tokoh orisinal tercinta dari karya Dahl tentunya masih dipertahankan, dan hanya hal-hal kecil saja yang diubah. Suntingan ini memicu opini dari pihak yang setuju bahwa suntingan ini dilakukan agar lebih cocok dengan ideologi modern demi kebaikan anak-anak dari berbagai kalangan serta pihak yang menganggap bahwa sejarah dan kebenaran yang sudah ditetapkan dalam karya Dahl seharusnya tidak perlu disensor. Penulis novel asal Mumbai, India Salman Rushdie mengatakan bahwa perubahan-perubahan dalam karya Dahl yang ia anggap signifikan ini merupakan bentuk absurd censorship. Ada pihak yang juga berpendapat bahwa suntingan ini dilakukan demi kapitalisme belaka oleh Dahl estate untuk meraih royalti lebih.

 whiteboardjournal, logo