Ilmuwan dari Cina Berhasil Menggabungkan Sel Manusia dengan Kera

Human Interest
01.05.21

Ilmuwan dari Cina Berhasil Menggabungkan Sel Manusia dengan Kera

Menurut penelitian, embrio hibrida kera dan manusia sehat dapat berkembang dalam waktu hanya 19 hari.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: Sci Tech/Chimera

Rasa penasaran manusia memang sering membawa kita ke tempat yang aneh, sebagai contohnya usaha beberapa peneliti yang mencoba untuk mencampurkan embrio kera dengan manusia. Baru-baru ini, terdapat kabar bahwa para ilmuwan sudah sukses dengan usaha mereka. 

Para ilmuwan yang berasal dari Kunming University of Science and Technology dari China berhasil mencampurkan sel embrio dari manusia dengan kera yang nantinya hanya akan memakan proses selama 19 hari untuk berkembang. Para peneliti menggunakan bantuan dari protein berpendar agar dapat mengawasi bagaimana sel ini berkembang.

Usaha pencampuran dari sel manusia dengan sel binatang sebenarnya bukan pertama kali dicoba, sebelumnya para ilmuwan sudah mencoba untuk menggabungkan sel manusia dengan binatang seperti babi, sapi, dan tikus. Usaha penggabungan sel ini sering disebut untuk menciptakan organ yang diberi nama Chimera. Tujuan para ilmuwan untuk menciptakan organ Chimere sendiri adalah agar menunjang pengobatan medis dan untuk mengurangi tingkat kematian karena organ gagal. Setelah berbagai percobaan dilakukan dan gagal, akhirnya para ilmuwan berhasil menciptakan sel embrio hybrid pertama yang dapat berkembang dengan sehat.

Usaha penciptaan sel embrio yang sukses dapat terjadi karena manusia dan kera yang sebenarnya tidak memiliki susunan DNA yang berbeda jauh. Namun untuk sekarang, hasil riset resmi dari penelitian ini masih dalam tahap diskusi dari berbagai kalangan ilmuwan.

Melalui penelitian hibrida sel, para ilmuwan berharap dapat mendapat pengetahuan yang lebih komprehensif mengenai regenerasi sel dan yang paling penting untuk menunjang perkembangan ilmu medis. Namun, tidak banyak ilmuwan yang juga menentang etika dari penelitian hibrida embrio, hal tersebut dikarenakan belum diketahui apakah penelitian ini akan memiliki dampak negatif seperti organ lemah, meningkatnya pasar gelap yang menjual organ, hingga yang paling ditakuti kloning manusia. Bagaimana tanggapan kalian mengenai fenomena ini?whiteboardjournal, logo