Kabar Baik! Vaksin Kanker Serviks Akhirnya Menjadi Vaksin Wajib di Indonesia

Human Interest
19.04.22

Kabar Baik! Vaksin Kanker Serviks Akhirnya Menjadi Vaksin Wajib di Indonesia

Vaksin kanker serviks akan ditambahkan ke daftar vaksin wajib atas upaya pencegahan maraknya angka mortalitas akibat kanker serviks.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Jesslyn Sukamto
Foto: AP

Akhirnya, kabar gembira beruntun untuk kita kaum perempuan dalam bulan April ini. Setelah disahkannya RUU TPKS pada 12 April, kini Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berencana menambahkan vaksin kanker serviks sebagai vaksin wajib bagi masyarakat.

Menkes RI akan mendorong pelaksanaan program vaksinasi human papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks di Indonesia, dengan disarankan vaksin tersebut dituju kepada perempuan sedini usia 11 sampai 12 tahun.

Di luar kelompok tersebut, vaksin serviks ini akan berbayar karena tidak termasuk dalam program imunisasi nasional. Vaksin HPV merupakan sebuah bentuk pencegahan atas maraknya angka mortalitas kanker serviks hingga payudara. 

Selain vaksin HPV, vaksin-vaksin lain yang termasuk dalam program imunisasi nasional adalah vaksin pneumococcal conjugate vaccine (PCV) dan Rotavirus yang dapat mencegah infeksi pneumonia dan diare. Kedua infeksi tersebut dicatat sebagai penyebab kematian yang paling tinggi terhadap balita di Indonesia.

“Kita akan naikkan vaksin wajib kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin HPV, PCV sama rotavirus, terutama karena kematian kanker itu paling banyak wanita Indonesia tuh serviks sama breast cancer, serviks ada vaksinnya,” ujar Menkes RI.

Program vaksinasi HPV wajib sebenarnya telah dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten dan kota di Indonesia sejak tahun 2021 dan diperluas ke tiga provinsi dan lima kabupaten dan kota pada 2022. Namun, Kementerian Kesehatan menargetkan pemberian vaksinasi kanker serviks ini secara nasional pada periode 2023-2024. Dalam persiapannya, Kemenkes akan melakukan pelatihan vaksinasi HPV secara berjenjang dari tingkat dinas kesehatan hingga puskesmas di setiap daerahnya.

Ini merupakan berita yang sangat bagus untuk perempuan Indonesia, mengenang bahwa masih banyak perempuan di Indonesia yang masih belum melakukan vaksinasi atau masih ragu akan vaksinasi usai masalah biaya yang besar.

Walaupun vaksin HPV sangat bermanfaat dalam pencegahan kanker, masih saja beredar hoax seperti timbulnya infertilitas sebagai efek samping dari vaksinasi HPV. Untungnya, CDC telah menyangkal hoax tersebut.

Tentunya penting untuk memberikan edukasi yang berkelanjutan terhadap masyarakat luas—terutama orang tua dan generasi muda akan pentingnya vaksin HPV sebagai langkah perlindungan utama. Akan tetapi, untuk perempuan generasi ke depannya sudah bisa tenang, bakal akan adanya kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi dan perlindungan secara gratis.whiteboardjournal, logo