Teks: Deandra Aurellia
Foto: Page Six

Tidak ada yang meminta pendapat Kanye West tentang #MeToo — dan, mengingat pertemanannya dengan Marilyn Manson dalam beberapa bulan terakhir, kami mungkin tidak perlu melakukannya — tetapi dia tetap membagikan pemikirannya tentang gerakan itu, dalam sebuah wawancara baru untuk podcast Drink Champs

Percakapan luas itu berlabuh di beberapa topik kontroversial, seperti seruannya untuk memberhentikan Black History Month, Presidential Campaign 2020 dirinya, dukungannya untuk Donald Trump, dan keributan dengan sesama musisi lain. 

Namun, ia mengangkat “mentalitas massa” #MeToo — gerakan sosial yang didirikan dengan tujuan untuk menyerukan kasus pelecehan dan pelecehan seksual — sehubungan dengan listening party Donda terakhirnya. Berlangsung pada bulan Agustus tahun ini, acara di stadion Soldier Field Chicago ini mendatangkan tamu kontroversial termasuk DaBaby (baru dari kata-kata kasar homofobia selama penampilan festival bulan sebelumnya) dan tersangka pelaku, Marilyn Manson.

“Urusan #MeToo ini,” kata Ye, “Mereka akan memukul Anda dengan tuduhan yang didasari perbuatan anda 10 tahun yang lalu.”

“Ini kekuatan dan politik,” lanjutnya, membandingkan ‘cancel culture’ dengan distopia George Orwell. “Kau tahu, maniak yang haus kekuasaan dan, adil, kontrol. Ini adalah kontrol pikiran semacam 1984. Dan mentalitas massa.”

Awal tahun ini, beberapa bulan sebelum datang ke perhelatan Kanye, Marilyn Manson dituduh melakukan pelecehan oleh lima wanita, termasuk mantan kekasihnya Evan Rachel Wood. Tuduhan itu termasuk kekerasan dan pelecehan, pelecehan seksual dan verbal, dan Manson memaksa pasangannya untuk menggunakan narkoba. Beberapa wanita lain sejak itu melaporkan tuduhan yang sama, meskipun dirinya menyangkal.

Tonton wawancara lengkap Kanye West di podcast Drink Champs di bawah ini.