Spanyol Menjadi Negara Barat Pertama yang Menawarkan Cuti Menstruasi

Human Interest
13.05.22

Spanyol Menjadi Negara Barat Pertama yang Menawarkan Cuti Menstruasi

Menurut rencana reformasi yang akan disetujui oleh pemerintah Spanyol minggu depan, Spanyol akan menjadi negara Barat pertama yang menawarkan cuti haid selama tiga hari per bulannya.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Jesslyn Sukamto
Foto: LaylaBird/Getty Images

Wanita yang menderita kram menstruasi yang buruk setiap bulannya akhirnya bakal bisa relieved. Mereka akan diberikan cuti haid dari pekerjaan hingga tiga hari dalam sebulan. Namun, sayangnya kabar baik ini hanya untuk wanita yang tinggal dan bekerja di Spanyol. 

Menurut rencana reformasi yang akan disetujui oleh pemerintah Spanyol minggu depan, negara itu akan menjadi negara Barat pertama yang menawarkan cuti haid di mana wanita bisa mendapatkan cuti selama waktu itu dalam sebulan. Negara lain yang sudah menetapkan kebijakan ini merupakan Jepang, Korea Selatan, Indonesia, dan Zambia.

Indonesia sendiri memiliki undang-undang yang mengatur hal tersebut, antara lain Pasal 81 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mengizinkan perempuan untuk mengambil cuti selama dua hari dan dibayar ketika sedang menstruasi.

Hukum Indonesia terhadap cuti haid adalah “kemajuan yang luar biasa”, namun bedanya dengan Spanyol dan negara-negara lainnya yaitu kurangnya awareness terhadap isu tersebut. Masih banyak kaum perempuan di Indonesia yang tidak mengetahui akan keberadaan pasal tersebut. Bahkan, beberapa tempat kerja tidak memiliki pemahaman tentang hak-hak khusus pekerja perempuan, seperti cuti haid, cuti hamil dan hak untuk menyusui di tempat kerja. 

Selain itu, menstruasi tampaknya juga masih di frowned upon oleh masyarakat-masyarakat Indonesia, sehingga tercipta nya sebuah julukan “The menstrual taboo” yang masih saja beredar di kalangan Indonesia. Banyak juga warga-warga yang mengklaim cuti ini akan mengurangi ‘produktivitas’ beserta pengungkitan isu-isu feminisme dan kesetaraan gender, padahal nyeri haid, atau bisa disebut juga dismenore, merupakan sakit parah yang dialami oleh sepertiga wanita yang mengalami menstruasi, dan seharusnya dijadikan setara dengan jenis sakit lainnya.

Gejala yang sama termasuk kram ekstrim yang terjadi sebelum atau selama seorang wanita sedang menstruasi. Selain itu, penyakit ini juga berkisar dari sakit kepala dan diare hingga demam dan sakit perut yang tak terkontrol, bahkan dalam kasus yang parah ada yang bisa pingsan.


Oleh karena itu, penting untuk mendobrak stigma negatif terhadap menstruasi dengan edukasi yang cukup dan peningkatan kesadaran, seperti yang ditegakkan oleh Spanyol terhadap reformasi ini.

Selain cuti, paket reformasi juga akan mencakup kemudahan akses pembalut dan tampon. Pajak pertambahan nilai (PPN) dari harga jual produk di supermarket juga bakal dihapus. Pembalut juga akan diberikan secara gratis kepada siswa yang membutuhkan. Kebijakan tersebut juga bertujuan untuk menyediakan produk-produk ini secara gratis kepada mereka yang berada dalam keadaan sosial yang terpinggirkan.

Tindakan ini akan disetujui oleh pemerintah Spanyol minggu depan. Ini akan disahkan pada pertemuan kabinet Spanyol berikutnya pada hari Selasa mendatang.whiteboardjournal, logo