Tokyo Mengalami Penurunan Populasi Pertama dalam Seperempat Abad pada Tahun Lalu

Human Interest
16.03.22

Tokyo Mengalami Penurunan Populasi Pertama dalam Seperempat Abad pada Tahun Lalu

“In the past, work was all that mattered, but now families are thinking about their living environment, too. People’s values have changed.”

by Whiteboard Journal

 

Teks: Nancy Rumagit
Foto: Michael Vito

Tokyo mengalami penurunan populasi pertama kali pada tahun 2021, sesuatu yang diduga terjadi karena pandemi COVID-19 dan juga lingkup kerja online yang semakin meluas selama pandemi ini.

Hiroshi Takahashi, chairman Hometown Return Support Centre, mengatakan, “During the postwar years, people dreamed of living in Tokyo. Japan achieved its economic transformation, but in the 30 years since the bubble burst, life is more uncertain and Tokyo has lost some of its attraction. Now more people dream of leaving.” Ia pun kemudian menambahkan, “In the past, work was all that mattered, but now families are thinking about their living environment, too. People’s values have changed.”

Foto: Shizuoka Prefecture (Sumber: Tsunagu Japan)

The Guardian menyebut tren migrasi ini sebagai ‘The Goodbye Tokyo trend’, dan nampaknya destinasi pertama yang dituju oleh para Tokyoites adalah Prefektur Shizuoka, dengan Fukuoka sebagai pilihan populer kedua.

Foto: Sano (Sumber: Wikimedia Commons)

Sano pun telah meluncurkan proyek “Ramen Migration” yang dimulai dua tahun lalu. Dengan proyek ini, kota tersebut menawarkan berbagai pelatihan dari membuat ramen hingga manajemen dan akuntansi. “We wanted to find a way to set Sano apart from other places and its connection with ramen was the obvious way to do that,” ujar Mitsuku Ozeki, seorang pejabat di divisi emigrasi kota tersebut. “We offer incentives to young people to buy homes here, and there are other financial benefits. The rents are low, the air is clean and the food is delicious.”

Foto: Shibazakura di Chichibu. (Sumber: Japan Travel)

Di lain sisi, kota Chichibu memiliki cara tersendiri untuk menarik perhatian orang-orang yang tertarik untuk bermigrasi ke kota tersebut dengan menyediakan uang untuk renovasi rumah-rumah yang tidak terhuni atau untuk membeli mobil, dan juga memberikan kesempatan untuk tinggal di rumah lokal hingga satu minggu untuk merasakan kehidupan di sana.

Gakuto Nishimura, yang kini menangani acara-acara untuk para Tokyoites yang memikirkan untuk pindah ke Chichibu, mengatakan, “I tell them about the nature here, and the low rents, but also how much easier it is for young people to move around these days, as many of them are in jobs they can do remotely.”whiteboardjournal, logo