Co-Founder Instagram Mengundurkan Diri dari Jabatannya

Media
25.09.18

Co-Founder Instagram Mengundurkan Diri dari Jabatannya

Kepergian para pendiri utama Instagram dapat mengakibatkan ketidakpastian atas masa depan aplikasi tersebut.

by Ghina Sabrina

 

Foto: NY Times

Delapan tahun setelah peluncuran aplikasi media sosial Instagram, co-founder Kevin Systrom dan Mike Krieger selaku CEO dan CTO pada akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya. Di bawah naungan mereka, Instagram berhasil meraih kesuksesan sebagai salah satu aplikasi mobile terbaik di dunia dengan mencapai 1 miliar pengguna, menaklukkan kompetisinya yakni Snapchat, dan juga memperluas kegunaan aplikasi tersebut menjadi suatu bisnis advertising dalam skala besar.

Systrom pun membenarkan kabar yang pada awalnya diberitakan oleh The New York Times pada hari Senin (24/9) lalu melalui sebuah blog post di situs Instagram. Menurutnya, ia dan Krieger berencana untuk menggunakan waktu luang mereka untuk kembali mengeksplorasi rasa keingintahuan dan kreativitas. Berangkat dari hal tersebut, mereka kini telah menyiapkan diri untuk babak selanjutnya dalam kehidupan mereka setelah Instagram.

Ditemukan oleh rekan sesama alumni dari Stanford pada tahun 2010, Instagram diakuisisi oleh Facebook dua tahun kemudian dengan nilai 1 miliar USD sebagai langkah untuk mengurangi kompetisi dalam industri media sosial yang tengah berkembang pesat. Sebuah langkah yang tepat, Instagram telah menjadi kontributor utama untuk perkembangan dan profit Facebook.

Kemunculan Instagram tentunya telah mengubah kultur global lewat berhasilnya aplikasi tersebut dalam merombak cara seluruh orang dari belahan dunia dalam bersosialisasi dan meningkatkan kreativitas para penggunanya. Namun, media sosial tersebut juga memiliki peran yang besar menyangkut isu-isu penting seperti kesehatan mental para pengguna, akun-akun hoax hingga cyberbullying. Oleh karena itu, kepergian para pendiri utama Instagram dapat mengakibatkan ketidakpastian atas masa depan aplikasi tersebut, tapi tentunya Facebook selaku perusahaan media sosial terbesar sudah memiliki rencana lain mengenai cara untuk mengelolanya. whiteboardjournal, logo