Teks: Marsha Huwaidaa
Foto: Reuters 

Musk menutup kesepakatan senilai USD 44 miliar untuk Twitter pada 27 Oktober, setelah enam bulan proses tawar menawar untuk menghabiskan sepenggal kekayaannya dalam pembelian kanal media sosial ini. Musk, sang raja teknologi dan CEO Twitter, Tesla, serta SpaceX akan memangkas biaya di Twitter sebagai upaya peningkatan profit perusahaan, sebagian karena dia perlu membayar kembali USD 13 miliar dalam pembiayaan utang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kesepakatan. 

Strategi Musk diharapkan akan menjadi aliran pendapatan baru yang besar, Twitter mengumumkan bahwa harga langganan Twitter Blue akan meningkat lebih dari 40% dari USD 4,99 menjadi USD 8 per bulan dan akan menjadi satu-satunya cara untuk mencapai verifikasi tanda centang biru. Pengguna Twitter telah menyampaikan kekecewaannya terhadap regulasi biaya USD 8 perbulan yang akan diterapkan secepatnya. Menanggapi hal tersebut, Musk mengunggah tweet perlawanan untuk menjelaskan peraturan terbarunya yang berujar ‘You get what you pay for’. 

Kemudian, dalam langkah pemotongan biaya secara masif oleh pemilik baru Twitter, Elon Musk, akan diberlakukan gelombang pemotongan karyawan pada hari Jumat, 4 November – berita pemberhentian tersebut akan dikirim melalui email pribadi yang berisikan keterangan kontrak yang diteruskan atau diputuskan secara tetap. 

Musk telah mengindikasikan bahwa peran dirinya sebagai pemilik Twitter akan memberlakukan pemangkasan karyawan secara efektif pada perusahaan barunya.  Melalui publikasi yang disebarkan  pada pertemuan town-hall musim panas ini bahwa akan diberlakukannya “rasionalisasi jumlah karyawan”. Pada 30 Oktober, pengkajian ulang sistem karyawan Twitter telah dilancarkan. “What is the one thing that’s most messed-up at Twitter right now?” “There seem to be 10 people managing for every one person coding,” ujar Elon Musk. 

Surel yang dikirim ke karyawan pada hari Kamis hanya ditandatangani “Twitter”. Email di seluruh perusahaan tidak menunjukkan seberapa besar pengurangan tersebut. Musk dirumorkan akan memangkas sekitar 50% staf, atau sekitar 3.700 dari 7.500 karyawan Twitter. ”In an effort to place Twitter on a healthy path, we will go through the difficult process of reducing our global workforce on Friday. We recognize that this will impact a number of individuals who have made valuable contributions to Twitter, but this action is unfortunately necessary to ensure the company’s success moving forward “ ujar memo resmi yang dikirim melalui surel secara resmi.