Foto: Ubud Writers & Readers Festival

Semenjak penyelenggaraan Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) di tahun 2004, festival sastra tahunan yang dicetuskan oleh yayasan nirlaba Mudra Swari Saraswati ini telah memperkenalkan sederet karya yang memiliki substansi dan patut untuk mendapatkan perhatian dari khalayak luas. Di antara program yang diusung, Emerging Writers Program adalah salah satu yang selalu ditunggu-tunggu baik bagi para penulis maupun penikmat sastra. 

Tahun ini, sayembara untuk Emerging Writers Program berjalan sejak tanggal 14 Januari hingga 15 Maret. Pada rentang waktu itu, sejumlah 1.217 karya telah masuk submisi, terbanyak sepanjang sejarah seleksi penulis emerging Indonesia dalam gelaran UWRF. Setelah proses kuratorial panjang yang dipilih sendiri oleh Dewan Kurator UWRF 2019 yakni Leila S. Chudori, Putu Fajar Arcana dan Warih Wisatsana, telah terpilih 5 penulis emerging yang karyanya terbukti sebagai terbaik di antara submisi lainnya. Mereka adalah Chandra Bientang, Ilhamdi Putra, Heru Sang Amurwabumi, Lita Lestianti, dan Nurillah Achmad.

Karya sastra berupa cerita pendek mendominasi karya terpilih tahun ini. Tema yang diangkat juga berpusat pada lingkungan keseharian dan kaya dengan warna lokal seperti patriarki, adat, dan mitos. “Problem-problem lokal itu ditafsir sedemikian rupa dan disajikan dalam bahasa estetik, yang kemudian kita ketahui memiliki nilai-nilai universal,” ujar Putu Fajar Arcana. 

Sebagai program yang menyediakan wadah untuk para penulis asal Indonesia untuk menampilkan karya terbaik mereka, program ini juga berpotensi untuk membuka jalan di dunia kepenulisan profesional bagi yang terpilih. Selain terbukti membuka peluang bagi para penulis, program ini juga sejalan dengan misi Mudra Swari Saraswati untuk memperkaya kehidupan bangsa Indonesia melalui program pengembangan budaya dan komunitas. 

Ubud Writers & Readers Festival 2019 akan berlangsung pada tanggal 23-27 Oktober 2019.