Bersama Fleur dan Tara Basro, Diskoria Membuat Lagu dalam Tempo 22 Jam

Music
14.06.21

Bersama Fleur dan Tara Basro, Diskoria Membuat Lagu dalam Tempo 22 Jam

Studio Pop Show gagasan Suara Disko kembali hadir untuk musim kedua.

by Whiteboard Journal

 

Text: Shadia Kansha
Foto: Press Release/Studio Pop

Bagi kalian penggemar Diskoria, mungkin kalian pernah mendengar lagu C.H.R.I.S.Y.E. yang dibawakan oleh Eva Celia. Lagu yang digarap bersama Laleilmanino tersebut merupakan hasil dari acara Studio Pop Show, seri pendek yang memuat proses pembuatan lagu dalam waktu kurang dari 24 jam. Nah, acara tersebut hadir kembali untuk musim keduanya. Kali ini, Diskoria ditantang untuk hasilkan karya baru bersama Fleur! dan Tara Basro.

Studio Pop Show adalah proyek eksperimental yang digagas oleh kolektif Suara Disko. Tujuannya adalah untuk menjadi ekosistem bagi para produser, musisi, seniman, dan juga pelaku industri untuk berkolaborasi dalam sebuah karya seni. Selain menyediakan acara tersebut, Studio Pop juga memiliki beberapa proyek lain yang dapat diakses via situs www.studiopop.id dan media sosial. Mereka kerap mengulas dan membahas kultur pop yang tengah beredar di masyarakat, sambil mengundang perspektif dari tokoh-tokoh dan jenama-jenama relevan. 

Kembali lagi ke musim kedua Studio Pop Show; Diskoria, Fleur!, dan Tara Basro ditantang untuk menghasilkan lagu dalam waktu kurang dari 24 jam kerja berjudul “Suara Disko”. Harapannya, lagu tersebut dapat dijadikan anthem pesta setelah masa pandemi berakhir. 

Diskoria dan Fleur! akan bekerja sama untuk menggarap lagu bersama. Sebelumnya, mereka pernah gotong royong menghasilkan lagu bertajuk “Simfoni Rindu” untuk dibawakan Fathia Izzati dan Joe Taslim. Namun, bukan berarti membuat lagu menjadi lebih mudah. Ditambah lagi, perbedaan genre dan referensi musik yang cukup jauh, menjadi tantangan bagi para peserta untuk mencari benang merah dalam waktu kurang dari 24 jam. 

Proses brainstorming, jamming, penulisan lirik hingga perekaman berhasil dilaksanakan dalam waktu sekitar 22 jam. Mereka dibantu oleh Achi Hardjakusumah di strings, Jordy Waelauruw di brass, dan Rizky di keyboard

Setelah lagu rampung, mereka menggaet Michael Killian untuk memvisualisasikan karya ini. Mereka harus menggarapnya dalam waktu 1 minggu sejak lagu selesai dibuat. Penasaran melihat proses kreatif dan hasil akhirnya? Ikuti ketiga episode mini seri ini hanya di situs Studio Pop!whiteboardjournal, logo