Gelaran Alur Bunyi Kembali Gaungkan Eksperimentasi Musik Kontemporer

Music
07.05.19

Gelaran Alur Bunyi Kembali Gaungkan Eksperimentasi Musik Kontemporer

Eksperimentasi dengan hibriditas menjadi gagasan di balik Alur Bunyi tahun ini.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Wintang Warastri
Foto: Goethe Institut

Jika sebelumnya gelaran rutin Alur Bunyi dipimpin oleh Gerald Situmorang selaku kurator, kali ini Harsya Wahono dari DIVISI62 yang akan menyortir unit musik kontemporer terbaik. Tahun ini, eksperimentasi dengan hibriditas menjadi gagasan di balik Alur Bunyi – dimana para seniman yang datang dari beragam latar belakang akan berkolaborasi dan mengeksplorasi unsur-unsur pembentuk warisan bersama, baik Jerman maupun Indonesia. Edisi perdana dari rangkaian Alur Bunyi pada tanggal 8 Mei 2019 akan membawa seniman multidisipliner Julian Abraham Togar dan seniman visual Nissal Nurafryansah (LNDG).

Pada konser perdana  Alur Bunyi tahun ini, Julian dan Nissal akan mengembangkan dinamika antara bahasa analog dan digital, manusia versus otomatisasi, proses natural dan sintetis dengan menggunakan sensor otot, instrumen perkusi dan objek kinetik. Hal ini sejalan dengan tujuan utama edisi konser kali ini, yaitu untuk mencari keseimbangan dan ketimpangan antara praktek tradisi dan naluri primitif dengan proses modern yang hampir semuanya berbasis komputasi.

Harsya Wahono sang kurator dari konser ini merupakan seorang produser dan pelaku musik lulusan Komposisi dan Produksi Kontemporer di Berklee College of Music di Boston, AS. Harsya mengelola Studio Oposisi sebagai profesi hariannya, juga berbagai karyanya disalurkan ke DIVISI62, sebuah label seni suara dan visual yang ia dirikan pada tahun 2016. Sedangkan penampil Julian Abraham Togar adalah seorang seniman, musisi dan pseudo-saintis. Julian kerap kali berupaya untuk mengkoneksikan berbagai pengalaman seni, lingkungan, sains dan teknologi, yang dituangkan dalam penciptaan alat-alat baru yang mendidik dan mengajak keterlibatan baik seniman lain maupun masyarakat luas.

Alur Bunyi: Julian Abraham Togar dan Nissal Nurafryansah (LNDG)

Rabu, 8 Mei 2019
20:00

Goethe-Institut Jakarta
Jl. Sam Ratulangi 9-15
Jakarta Pusatwhiteboardjournal, logo