“Kosua”, Sebuah Album Menyorot Tradisi Suku Pedalaman Papua Nugini

Music
08.11.18

“Kosua”, Sebuah Album Menyorot Tradisi Suku Pedalaman Papua Nugini

LP yang menangkap keseharian dan nilai budaya suku Kosua.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Brigita Olga
Foto: Black Merlin

George Thompson atau dikenal dengan moniker Black Merlin, memang bukan nama baru di ranah musik elektronik. Setelah sudah cukup lama bermain di zona krautrock, droney minimal wave, retrogressive EBM, hingga hypnotic dark techno, ia merilis album pertamanya “Hipnotik Tradisi” yang mencoba menyingkap kehidupan rakyat di Pulau Dewata. Setelah menjelajah Bali, kini George melanjutkan serangkaian upayanya dalam bereksperimen dengan bebunyian lewat ekspedisi solonya ke sebuah daerah terpencil di Papua Nugini. Setelah dua tahun, lahirlah album keduanya berisi nilai-nilai sosial dan kultural dalam kehidupan masyarakat desa Fogomay’iu.

Bunyi jangkrik berderik di malam hari, diikuti obrolan warga saling menimpali, seruan kepala desa, disambung dentum alat musik Kundu repetitif dalam sebuah upacara kematian, disortir dan ditangkap dengan jeli oleh George. Suara yang tadinya terabaikan, tersamar dalam hiruk pikuk rutinitas kegiatan sehari-hari, ditenun jadi satu dengan menyematkan elemen permainan synthesizer eksperimental. Hasilnya, sebuah rangkaian suara yang membangkitkan imaji alam bawah sadar pendengarnya dibalut alur berisi denyut techno bassline – menenangkan, sekaligus menghantui.

Diawali dengan trek “Self Heat” berisi suara-suara yang menandakan datangnya pagi, lalu ditutup dengan trek “Big Haus” didominasi suara letikan api unggun, George menuturkan kisah tentang suku pedalaman yang namanya mungkin belum pernah diketahui oleh siapapun.  Namun, dengan penuturan begitu cermat dan tak terburu-buru, siapapun yang mendengarnya pasti merasa seakan baru saja dibawa dalam perjalanan menembus belantara hutan tropis Papua Nugini dan turut mengambil bagian di tengah-tengah kehidupan suku Kosua.

Lewat 15 trek dalam LP bertitel “Kosua” ini, George mengabadikan nilai-nilai luhur dan tradisi suku Kosua sambil mengisyaratkan awal kebangkitan dari sebuah peradaban yang lama terkubur dan terlupakan.whiteboardjournal, logo