Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Rain Dogs Records

Perilisan album “Alkisah” dari Senyawa cukup ramai diperbincangkan, konsep dan keputusan mengenai desentralisasi serta perlawanan tersendiri untuk hirarki dalam sistem distribusi karya musik yang diusung oleh Rully Shabara dan Wukir Suryadi cukup membuat banyak orang kagum. Mereka berupaya untuk memperkuat label musik independen yang kecil agar bisa berkembang dan terkoneksi melalui pembagian hak milik “Alkisah”, dan juga agar lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Senyawa yang membebaskan desain sampul album, format perilisan, cakupan distribusi, dan desain kemasan bagi para label yang berpartisipasi disambut baik oleh lebih dari 40 label musik independen di seluruh dunia. Termasuk Rain Dogs Records, label musik independen asal Jakarta yang berdiri sejak 2012 silam ini turut merilis “Alkisah”.

Rain Dogs Records merilis “Alkisah” edisi Jakarta ke dalam format piringan hitam, setiap pembeliannya akan disertakan bonus sebuah CD yang berisikan dua trek reinterpretasi “Alkisah I” dan “Alkisah II” milik Senyawa oleh Bing Renang atau Poppie Airil dari Efek Rumah Kaca, dia juga turut merilis dua trek debutnya dalam CD tersebut.

Rain Dogs Records mempercayakan artwork album “Alkisah” untuk digarap oleh Natasha Tontey, desain yang dibuat oleh Natasha yakni gambar dengan konsep layaknya kode pemrograman dengan memaksimalkan huruf dan tanda baca.

Selain itu Rain Dogs Records juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan “Alkisah Pasar”, sebuah festival daring yang akan menampilkan beberapa di antaranya adalah karya seni, zine, musik, hasil wawancara, pertunjukan memasak, video klip, dan pemutaran film pendek dari Senyawa yang bertajuk “KIAMAT”. Festival ini dihelat oleh para label musik independen yang berpartisipasi dan digelar mulai 20 hingga 21 Februari mendatang.

Bagi kalian yang tertarik untuk memesan album “Alkisah” rilisan Rain Dogs Records atau edisi Jakarta, pemesanan bisa dilakukan dengan mengunjungi situs web ini.