Setelah Cukup Lama Tidak Aktif, Cangkang Serigala Merilis “Majosae” dan “Gerinx Mendadak”

Music
16.01.21

Setelah Cukup Lama Tidak Aktif, Cangkang Serigala Merilis “Majosae” dan “Gerinx Mendadak”

Lirik pada kedua trek teranyar mereka ditulis oleh seorang seniman grafis sekaligus vokalis dari Belajar Membunuh, yakni Rudy Wuryoko alias Wirox.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Cangkang Serigala

Cangkang Serigala adalah proyek musik garapan Ahmad Oka Prasetiya (Oka Wirosatan), Arsita Pinandita (Dito) dan Ikhsan Syahirul (Ican Harem) pada tahun 2006, sebetulnya unit tersebut sudah dibentuk Oka dan Dito setahun sebelumnya di Institut Seni Yogyakarta. Sampai akhirnya pada 2013 Ican harus pindah ke Bali untuk meniti karirnya.

Sejak awal aktivitas mereka yakni rajin mengkurasi musik metal dan mengotopsi internet secara serampangan. Mentransformasikan kultur black metal yang dipenuhi unsur satanis ke dalam konteks konsumsi fesyen dan ranah musik yang lebih populer, hal-hal tersebut dipresentasikan oleh Cangkang Serigala dalam bentuk musik midi karaoke, selain itu juga memang keterbatasan mereka dalam memainkan musik konvensional adalah alasan yang utama. Mereka mencoba mengkonstruksikan black metal dan mengeksploitasinya ke dalam sebuah gelombang baru.

Musik yang mereka usung selalu mempunyai patron yang monoton dan balutan sederhana distorsi yang repetitif. Secara musikalitas Cangkang Serigala memang tak sepenuhnya menjadi musik yang gelap, namun mereka merupakan bentuk hibrida dari kerongkongan musik metal.

Setelah merilis “The Home Front” pada tahun 2014 dan tenggelam seolah hiatus sejak saat itu, di tahun 2021 kini Cangkang Serigala telah merilis dua buah trek berjudul “Majosae” yang mereka keluarkan tepat pada tanggal 1 Januari, dan terakhir adalah “Gerinx Mendadak” yang dirilis 15 Januari 2021.

Judul “Majosae” diambil dari mantra pemanggil burung gagak, ketika sosok burung gagak itu terkenal dengan hal-hal buruk, namun mantra itu malah kebalikannya, yakni simbol harapan bagi umat manusia atau sederhananya bisa dipercayai sebagai mantra tolak bala.

Sementara itu “Gerinx Mendadak” yang menceritakan kisah seorang yang secara mendadak sakit dan membuatnya harus berdiam diri di rumah. Lagu tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini ketika Covid-19 melanda. Namun uniknya lirik buatan seniman grafis sekaligus vokalis band eksperimental Belajar Membunuh, yakni Rudy Wuryoko atau Wirox ini ditulis jauh sebelum terjadinya pandemi.

“Gerinx Mendadak” memiliki komposisi lagu yang kental dengan nuansa ganjil, layaknya perpaduan antara suara senar yang digenjrengkan berulang dan berbalutkan raungan distorsi dengan gaya vokal arwah Jim Morrison.

Kini “Majosae” dan “Gerinx Mendadak” sudah dapat kalian dengarkan dalam format video lirik pada kanal YouTube milik Cangkang Serigala. Dua singles tersebut nantinya akan menjadi bagian utuh dalam format kaset EP Majosae yang rencananya akan mereka rilis pada bulan Februari mendatang.whiteboardjournal, logo