
W_LIST: The Ones to Look Out for in 2025
Dua puluh lima musisi pilihan yang layak untuk kita nantikan segala karya dan aksinya.
Words by Whiteboard Journal
Banyak ramalan menarik muncul untuk tahun 2025. Pinterest bilang kalau fishermen aesthetic akan besar tahun ini (finally goodbye blokecore?), Dazed bilang kalau religion akan reach new heights, Reuters percaya bahwa AI akan mengalahkan media dan bahkan search engine. Lalu, apakah kita siap dengan segala kemungkinan itu? Tak ada yang tahu.
Yang kami tahu, rasanya tahun ini akan ada gelagat baru yang bisa melanjutkan apa yang terjadi tahun lalu, atau bisa juga justru menegasikan apa yang sudah berlalu. Dan ke mana masa depan akan berjalan, bisa jadi akan bergantung pada nama-nama di bawah ini. So better bookmark them.
Post-hardcore/skramz dengan aroma post-rock yang kental. Mengingatkan pada Senja dalam Prosa, dengan penulisan lirik yang lebih dramatis. Berasal dari Ambarawa, Jawa Tengah. Album mereka, “A Winged Coda from My Leeching Arms” dirilis oleh label spesialis emo-skramz asal Jepang, BSDJ.
For fans of:
Shinji Ikari, Myanimelist, KyoAni.
Indie/jangle pop dari beberapa sosok lama skena (Ansaphone, Tamankota). Dirilis oleh label indie pop puritan, Disanorak. Mengingatkan pada beberapa lagu Rumahsakit era Andri Lemes.
For fans of:
Ringer tees, kacamata aviator, rambut shaggy.
Penerus untuk sejarah panjang Kota Kediri dengan d-beat. Masih punya dua lagu demo, tapi keduanya nampol parah. Termasuk track pertama berjudul “No Police.” Can we hear an amen?
For fans of:
Kaos ACAB (yang singkatannya All Cats Are Beautiful), rokok bootleg, studded belt.
Jika dulu kita punya The Sastro yang bisa menangkap gelisah urban dalam nafas indie rock, maka sekarang kita punya Parasupra. Beberapa lagu mengingatkan pada unit Moonbeams yang berumur pendek itu. Semoga Parasupra lebih tahan lama.
For fans of:
Macaframa (2009), jalanan Cikini Raya, sepatu Converse One Star.
Lagu mereka, “Sia-Sia,” seperti versi skramz dari salah satu EP favorit kami, toast – Home Run. Rilisan terakhir mereka adalah 5-way split album bersama beberapa band penting di ranah skramz yang ternyata sedang tumbuh merambat di Jawa Timur, Farah Rud (Malang), Lvna (Kediri), Nothing Else (Kediri), Plaintive (Kediri) dan Repressed yang datang dari Surabaya.
For fans of:
Kursi minimarket, cardboard print album covers, carabiner.
Not just another hardcore band. Punya kedalaman secara komposisi dan ambisi, rilisan terakhir mereka mengajak Arian13 di satu lagu, dan vokalis Enamore di lagu lain. Keduanya sama kerennya.
For fans of:
Wallet chains, Downhill Domination (PS2), brass knuckles.
Imajinarium bisa jadi penerus estafet Efek Rumah Kaca, terutama jika suka bagian-bagian prog yang ada di komposisi-komposisi terakhir mereka.
For fans of:
Unit teater kampus, di burjo jam 00.00, cursive fonts.
Band melodic hardcore asal Malang. Pembawaan mereka intens, kompleks dan menggunakan lirik berbahasa Indonesia yang tak buruk. Akhir tahun lalu, mereka kembali dengan satu lagu baru “Rancour” yang menjanjikan format yang lebih intens, pertanda baik untuk masa depan mereka yang semoga panjang.
For fans of:
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengantar Ilmu Ekonomi, Kiat Sukses Hancur Lebur (2016).
Sebelum term shoegaze setara secara popularitas dengan brainrot, dulu genre ini adalah anomali. Yang juga bikin anomali adalah bahwa bahkan saat di luar sana shoegaze masih terdengar aneh, adalah Sugarstar—band urban legend yang digawangi Merdi (Diskoria), Iyub (Santamonica), hingga Sulung (C’mon Lennon)—bisa membawakannya dengan paripurna, meski tak begitu secara usia musikal. Akhir tahun kemarin, Merdi dan Iyub mengumumkan bahwa mereka kembali bertemu dengan judul “Showbiz”. Ada banyak pertanyaan akan seperti apa musik dari proyek ini, apakah lebih ke Diskoria, apakah seperti Santamonica? Tapi tentu harapan besar ada pada semoga ini adalah sekuel dari Sugarstar.
For fans of:
Alumni SMA Pangudi Luhur, video klip “Once in a Lifetime,” Kitsuné Maison Compilation 7 (2009).
Untitled Project
Bagaimana jika Vague bertemu band urban legend, Swimming Elephants, Marsh Kids, plus vokalis dengan range dahsyat yang sempat mencuri perhatian di konser “Rimpang” Efek Rumah Kaca? Let your wildest imagination run free because they might have what it takes to fulfill it.
For fans of:
Menyebut band yang disukai sebagai ‘band mitos’. <1000 monthly listeners enjoyers. “Yah, lagunya nggak ada di Instagram lagi.”
Bayangkan jika Ugoran Prasad menyanyi di iringan musik Risky Summerbee and The Honeythief, dengan lirik yang terinspirasi dari puisi kontemporer.
For fans of:
POST Bookshop, hidden jazz bars, Tanah Kusir jam 03.15.
Fanatik Kinetik
Kalau The Cottons banyak diapresiasi tahun lalu, harusnya kita juga pasang telinga pada Fanatik Kinetik. Akhirnya kita punya sosok yang bisa meneruskan musik ala Mondo Gascaro.
For fans of:
All About Lily Chou-Chou (2001), Perfect Days (2023), @asiancinemaarchive.
Heavy shoegaze dengan sedikit aroma post-rock dari Jember, Jawa Timur. Sepertinya bisa seru kalau tur bareng Sunlotus.
For fans of:
Blurry wallpaper, nasi pecel, foto gedung.
Nu-metal dengan pembawaan modern. Kalau doyan Vein atau Loathe, harusnya suka.
For fans of:
Camo hat, Uzumaki, The Blair Witch Project (1999)
Metalcore modern ala Counterparts atau End yang berisikan beberapa musisi yang juga cukup besar di ranah metal (Aftercoma hingga Burgerkill).
For fans of:
Film-film Joko Anwar, genre religious horror, biblically-accurate angels.
Mungkin benar keputusan Title Fight untuk bubar, karena rasanya mereka juga akan geli melihat bagaimana fansnya kini kerap jadi red flag di pergaulan. Toh, sekarang banyak band yang secara sonik melanjutkan jejak Ned Russin and co., dan Static Years adalah salah satunya yang cukup punya karakter dan potensi untuk bisa jadi besar.
For fans of:
Topi Bass Pro Shops, video klip di sekolahan, kompilasi Punk Goes Pop.
Kalau Malang adalah salah satu muara dari tren musik emo, maka Haum Records adalah salah satu sumbernya yang paling produktif. Kalau suka Much, atau Grrrl Gang, ini harapan baru yang bisa kita sama-sama tunggu.
For fans of:
Cat-eye glasses, Buttoned-up shirts, striped shirts.
Jika kamu senang mendengarkan female R&B vocalists on a daily basis, mungkin algoritma akan membawamu setidaknya sekali ke salah satu video cover Reva Nabila yang disiarkan di media sosial. Suaranya begitu halus tapi dia membawakan riffs and runs dengan tegas. Mungkin inilah pesona yang membuat Jeremy Passion terkesima sampai akhirnya mereka mewujudkan sebuah lagu bersama bertajuk ‘In All Honesty’.
For fans of:
Wattpad, Maira Wear, nugas di café.
Budi
Selama ini, kebanyakan dari kita lebih familiar dengan pop punk mainstream seperti Blink-182 atau Green Day. Padahal, pop punk punya banyak sisi yang juga cukup menarik, salah satunya adalah org-core. Bingung apa itu? Coba dengerin Budi.
For fans of:
Closeted urge for frosted tips, topi trucker, jorts (tapi bukan karena trend).
Direct Cause akan menjadi further listen yang akurat jika suka dengan Skandal, tapi you want it to be a bit darker, and you like your music with the prefix of post- (bisa post-grunge atau post-hardcore). Run For Cover pasti akan bangga.
For fans of:
Emo Peter Parker from Spiderman 3 (2007), skate apparel, Fransis Pizza.
Nu-metal revival yang cukup playful dengan lirik mereka yang nakal (bayangkan kalau Neo diiringi Limp Bizkit). Mungkin bisa jadi pembenar yang selama ini kalian cari atas koleksi celana lebar yang mulai banyak menumpuk di lemari. Salah satu personilnya adalah ½ dari White Chorus.
For fans of:
“Nu-metal tuh nggak cuma Linkin Park, tauk,” unironic two steps, Tony Hawk’s Pro Skater 2 (PS1).
Proyek baru dari urban legend, Om Robo (Southern Beach Terror, Sundancer), yang menukar topeng yang dulu menjadi identitasnya di panggung dengan pedal overdrive dan reverb yang dipasang lebih kencang dari biasanya. Secara musik, bisa jadi ini proyek musik Om Robo yang paling straight forward dengan aroma post-punk yang menusuk tajam.
For fans of:
Longsleeves-under-tshirt, film romcom late-2000s, dad jokes.
Noise pop bersimbah reverb dari Medan yang membuat kita lupa betapa jahanamnya situasi jalanan kota ini di siang hari. Tahun 2023 menjadi bagian dari kompilasi Arsip Sinar Pagi rilisan bersama Kirana Broadcast, Madafaka Records, Broken Strings Studio, Teras Benji, Huria! Records, Pesona Experience, dan Gabe Gabe Tapes yang mengumpulkan 10 band terbaik dari Medan. Dengan kualitas yang mereka punya, jangan-jangan, Medan lah harusnya yang menjadi Ibu Kota Nusantara?
For fans of:
Filter X-Pro II Instagram, tote bag, Pasar Santa tahun 2014.
Rasanya cukup jarang kita bisa menemukan hip-hop yang dibawakan dengan estetika goth yang sepekat ini. Kalau ada ragu dan tak setuju, simpan dulu. Dengarkan dan kalian akan paham kenapa sekarang Castlevania bisa nyambung dengan swag dan braggadocio.
For fans of:
Robert Eggers, Persona 5 (PS4), Nosferatu (2024).