Yes No Klub Bersama Neighbours Collective, Hadirkan Tur Musik Eksperimental di Indonesia

Music
04.04.19

Yes No Klub Bersama Neighbours Collective, Hadirkan Tur Musik Eksperimental di Indonesia

Bertajuk “Neighbours Collective Indonesia Tour 2019”.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Wintang Warastri
Foto: Wok The Rock

Geliat musik eksperimental sedang mengalami kebangkitan – tidak hanya di Indonesia, namun juga di Asia secara luas. Hal ini dibuktikan oleh kolaborasi terbaru Yes No Klub asal Yogyakarta dengan Neighbours Collective asal Bangkok yang merancang tur musisi eksperimental Asia di Indonesia.

Bertajuk “Neighbours Collective Indonesia Tour 2019”, perjalanan ini akan diawali dengan penampilan dua musisi asal Bangkok, Pisitakun dan Wuttipong di Denpasar, Yogyakarta, Jakarta, dan Bogor. Jika di Yogyakarta akan bersama dengan Yes No Klub, pada 9 April di Denpasar mereka akan bekerja sama dengan Chaos Non Musica, dan 14 April di Jakarta akan bersama dengan Rururadio, juga Bogor pada 15 April akan disambut oleh NOIRLAB.

Saat bertandang ke Yogyakarta pada 12 April mendatang, Pisitakun dan Wuttipong akan tampil bersanding dengan Y-DRA dan unit gabber asal Denpasar, Gabber Modus Operandi, dan akan diadakan pula artist’s talk yang menghadirkan Pisitakun pada 11 April. Seorang musisi incaran militer Thailand atas karya-karya radikalnya, Pisitakun telah merilis dua album elektronik eksperimental bersama Chinabot asal London. Sedangkan Wuttipong adalah seorang gitaris band shoegaze The Desktop Error yang saat ini sedang mengeksplorasi ambient noise, setelah sebelumnya membuat banyak soundtrack film seperti “PoP” oleh Pen-Ek Eatanaruang, “By the Time it Gets Dark (Dao Kanong)” dan “36” oleh Nawapol Thamrongrattanarit.

Yes No Klub sendiri dikenal akan penyelenggaraan pertunjukan band konvensional dan elektronik eksperimental/sound performans, yang bermaksud menggandengkan seniman Indonesia dengan jaringan internasional para musisi dan produser eksperimental. Sedangkan Neighbours Collective merupakan sebuah inisiatif wadah program kolaborasi seni, musik, kuliner dan pengetahuan dalam skala internasional, demi mempererat kekerabatan antar negara-negara Asia Tenggara dan dunia. Kolaborasi dari sederet platform musik eksperimental ini patut diapresiasi, mengingat pemberian wadah untuk ekspose lebih luas merupakan hal krusial bagi sebuah genre musik agar lebih memiliki tempat dalam masyarakat, yang akhirnya meningkatkan variasi pengisi industri musik secara umum.whiteboardjournal, logo