Foto: Neil Krug

Sebagai salah satu breakthrough artists dari Singapura, yeule belum kehabisan nafas dalam mengeluarkan karya-karya yang membuktikan kualitas Asia Tenggara dalam koridor musik. Buktinya, setelah single “ghosts” dan double single “dazies” dan “fish in the pool”, yeule merilis single berjudul “inferno” yang juga merupakan bagian dari upcoming album penuhnya, softscars.

Dalam “inferno”, yeule terdengar mengekspresikan perasaannya melalui paduan melodi yang berwarna punk dalam unsur-unsur elektronik, dan warna-warna ini akan carried over ke dalam album upcoming-nya yaitu softscars. Di situ, yeule akan menjelajahi kembali semua luka emosionalnya demi menciptakan karya yang paling berani selama beliau menjejaki perjalanan seninya. Dia menghadapkan diri pada kenangan-kenangan yang sebelumnya terkubur dalam dirinya dengan melalui imaji-imaji seperti darah, api, porselen, hingga sayap malaikat. Semua ini merupakan penghormatan terhadap rasa sakit yang telah mengambil bentuk sedemikian rupa hingga mampu melindunginya.

Dalam pengkaryaan ini, yeule tidak sendiri: bersama dengan kolaborator-kolaboratornya seperti Kin Leonn, serta dukungan produksi dari Mura Masa dan Chris Greatti (yang sebelumnya telah bekerja sama dengan Yves Tumor dan Willow Smith), mereka telah membantunya dalam merealisasikan segala yang ingin ia tuangkan.

Menyebut Nat Ćmiel, nama di balik moniker yeule (yang mana nama tersebut juga terdapat di track pertama album Glitch Princess), sebagai breakthrough artist tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagaimana tidak, album keduanya sempat dinobatkan sebagai Best New Music oleh Pitchfork, dan kini ia tengah menyiapkan tur US dan EU juga. Karena itu, sudah saatnya bagi “inferno” untuk didengarkan, sembari menunggu softscars yang dijadwalkan untuk rilis mulai 22 September 2023.