Noise Mengkritik Gaya Hidup Anak Jakarta Selatan Lewat Lagu “Fuck Your JakSel Lifestyle”

Music
15.08.18

Noise Mengkritik Gaya Hidup Anak Jakarta Selatan Lewat Lagu “Fuck Your JakSel Lifestyle”

Noise kembali dengan kalimat-kalimat gamblang sekaligus menusuk.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Winona Amabel
Foto: Nugie Rian

Abim atau yang biasa dikenal dengan nama panggung Noise baru saja merilis single bersamaan dengan video musiknya, “Fuck Your JakSel Lifestyle”, menggunakan beats yang dibuat oleh Ghetto Katja. Tajuk “Fuck Your JakSel Lifestyle” yang juga merupakan hook lagu ini diambil Abim dari kalimat terakhir artikel di sebuah media tentang lanskap hip hop lokal. Isinya sendiri tidak berbicara mengenai hip hop, karena lagu ini justru berisi celotehan Abim tentang warga Jakarta Selatan yang setiap minggunya menenggak Anggur Merah di mobil sebelum berpesta di bilangan Kemang, SCBD, hingga Senopati. Merupakan bagian dari kolektif hip hop asal ibukota bernama Onar, Noise memang terkenal dengan kalimat-kalimat gamblang sekaligus menusuk langsung ke inti yang tidak banyak diberi pemanis buatan.

Bagaimanapun, mengatakan lagu ini murni sebagai kritik sosial sebetulnya asumsi prematur. Bagi Abim sendiri, “Fuck Your JakSel Lifestyle” lebih seperti isi pembicaraan di tongkrongan yang membahas kejadian-kejadian seminggu sebelumnya. Celoteh tentang gaya Jakarta Selatan yang umumnya diseru-serukan orang yang menghidupinya ataupun bentuk pandangan dari orang luar. Berbeda dengan “Veteran”, “Substansi”, atau “Rockstar” yang memang kritikan pedas, single ini justru merupakan ‘review’ gaya hidup yang cukup dekat dengan Abim, malah terkadang ia jalani. Lagipula, cara hidup macam ini tidak eksklusif milik Jakarta Selatan saja.

Seperti “Rockstar” yang mana pada video musiknya Abim menirukan performa panggung Trent Reznor ditemani beats ala Nine Inch Nails, “Fuck Your JakSel Lifestyle” juga menggunakan pendekatan mimikri. Melalui format 360 derajat, video yang disutradarai Raven Navaro ini mengajak penonton untuk mengalami langsung kehidupan pre-drinking sebelum berpesta. Dari mulai jalan di bawah flyover Antasari, minum Anggur Merah di mobil dengan gelas plastik, hingga percakapan soal Bali, segala detail simbolisasi dari lirik maupun videonya yang presisi ini akan membuat orang-orang yang pernah atau sedang menjalaninya tertawa. Kecuali bagi yang justru merasa tersulut oleh lagu ini, mungkin sudah waktunya pindah ke Bali. Siapa tahu di Bali bisa menenggak Orang Tua sebelum ke Potato Head, karena kalau ingin Pina Colada harganya lebih mahal.whiteboardjournal, logo